Gudeg.net – Sejumlah bangunan cagar budaya akan direhabilitasi dan dipelihara tahun ini. Di antaranya adalah aset pemerintah, aset Keraton, dan aset Pakualaman.
Aset pemerintah di antaranya adalah Madrasah Aliyah Negeri 2, SMAN 3 Kotabaru, Rumah Jenggotan, Joglo Kotagede, dan Rumah Ketandan. Sampai saat ini, rehabilitasi ini baru memasuki tahap review perencanaan. Lelang akan dimulai akhir Maret atau awal April.
MAN 2 berlokasi di barat RS PKU Muhammadiyah. Façade atau tampilan depan bangunan ini sudah berubah dari bentuk aslinya.
“Façade MAN 2 itu kan sudah sangat berubah dari keaslian cagar budaya,itu akan kita kembalikan seprti semula. Gentengnya juga itu sekarang pakai genteng beton, terlalu berat. Nanti merusak struktur bangunan. Akan kami ganti dengan yang mendekati aslinya,” ujar Kepala Seksi Pemeliharaan Warisan Budaya Benda Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Agus Suwarto, saat ditemui di kantornya pekan lalu.
Beberapa bangunan di belakang MAN 2 tersebut juga sudah mulai rusak, jadi akan turut diperbaiki pula. SMAN 3 Kotabaru juga akan merasakan pemeliharaan bangunan oleh Disbud. Aset pemerintah lainnya yang juga terimbas rehabilitasi adalah Rumah Jenggotan, Bumijo.
Dahulu rumah ini dipakai untuk gedung arsip DPPKA, dan juga bangunan awal RS mata Dr. Yap. Setelah direhabilitasi, bangunan ini akan dipakai untuk auditorat.
Tahun lalu rumah ini sudah pernah diperbaiki dengan nilai pagu lelang sebesar dua miliar rupiah, namun belum tuntas. Pelaksanaan tahun ini akan mentuntaskan bagian yang belum rampung.
Aset pemerintah lainnya adalah joglo di Kotagede, tepatnya di Jagalan. Menurut Agus, setelah gempa, ada banyak joglo yang dijual pemiliknya. Pemerintah berusaha menyelamatkan joglo-joglo tersebut dari pembeli yang berniat menghancurkannya.
“Kami perbaiki agar dimanfaatkan masyarakat sekitar. Pemanfaatan kan, harus melibatkan masyarakat sekitar agar aspek tersebut tidak hilang,” ungkapnya lagi.
Bangunan lain yang diperbaiki adalah Rumah Ketandan. Rumah ini biasanya dipakai untuk wayang potehi saat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) diadakan. Rumah ini sudah dibeli oleh pemda dan akan digunakan untuk ruang fasilitas kerja sama sister city Yogya-Shanghai.
Dana yang digunakan untuk rehabilitasi dan pemeliharaan ini adalah dana keistimewaan yang diserap ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kirim Komentar