Gudeg.net – Stasiun Klimatologi (Staklim) Mlati milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY merilis prakiraan mulai musim kemarau di Daerah Istimewa Yogyakara dalam aplikasi resminya.
Berdasarkan laporan prakiraan, musim kemarau akan dimulai umumnya di bulan Mei 2019. Musim kemarau tahun ini paling awal terjadi pada dasarian III (persepuluhan hari ketiga) April. Daerah yang lebih awal memasuki musim kering ini di daerah Gunungkidul bagian selatan dan Bantul bagian timur.
Sedangkan untuk daerah yang paling lambat memasuki musim kemarau adalah Sleman bagian utara (sekitaran puncak Merapi). Di daerah ini, musim kemarau diperkirakan terjadi pada dasarian III Mei 2019. Pada bulan Mei tersebut, curah hujan sudah cukup rendah di angka 21-100mm.
Daerah lainnya akan memasuki musim kemarai pada dasaria I dan II Mei 2019. Terhadap rata-rata awal musim kemarau biasanya dimulai, tahun ini 75% lebih lambat.
Dalam rilisnya tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap ketersediaan air pada musim kemarau.
“Dampak negatif dapat berupa potensi menurunnya luas tanam sawah, turunnya frekuensi tanam, dan kurangnya ketersediaan air untuk pertanian dan waduk,” tulisnya.
Dalam rilis yang sama juga disebutkan bahwa tanaman lain dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanaman tersebut antara lain kopi, tembakau, garam, buah tropika, dan rendimen tebu.
Kirim Komentar