Gudeg.net—Walaupun wilayah DI Yogyakarta sudah memasuki musim kemarau, beberapa waktu terakhir ini sering terjadi hujan intensitas ringan di beberapa wilayah DIY.
“Ini terjadi karena gangguan cuaca. Fenomena ini namannya MJO (Madden–Julian Oscillation/ Osilasi Madden–Julian). Ini adalah bentuk penjalaran gelombang atmosfer di daerah tropis,” ujar Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (25/2).
Ia menjelaskan, MJO bergerak dari barat di Samudera Hindia menuju ke timur, sampai ke Indonesia, lalu terus menuju ke timur menuju Samudera Pasifik.
Osilasi Madden-Julian (MJO) adalah fluktuasi utama dalam cuaca tropis pada skala waktu mingguan hingga bulanan.
MJO dapat dicirikan sebagai awan yang bergerak menjalar ke timur dan curah hujan di dekat ekuator yang biasanya berulang setiap 30 hingga 60 hari. Fenomena ini merupakan anomali cuaca karena MJO memiliki siklus yang tidak teratur.
“Jadi belum tentu juga di tahun-tahun sebelumnya, atau di bulan Mei seperti sekarang, pasti terjadi kondisi yang seperti ini. Kebetulan saja di tahun ini, di bulan Mei ada di kita,” jelasnya lagi.
MJO berpotensi menyebabkan terbentuknya awan-awan hujan dan menyebabkan hujan berintensitas ringan di skala lokal.
Saat ini konsntrasi hujan berada di wilayah DIY bagian utara. Wilayah yang terdampak adalah Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul bagian utara, dan Kabupaten Kulonprogo bagian utara.
Kirim Komentar