Gudeg.net—Terjadi kali guguran awan panas di puncak Gunung Merapi pada hari Minggu (7/4) pada pukul 18.46. Guguran ini berdurasi 107 detik dengan jarak luncur 1.000 m ke arah hulu Kali Gendol.
Hal ini dilaporkan dalam pengamatan Gunung Merapi pada hari Minggu 7 April 2019, periode pengamatan pukul 00.00-24.00 WIB. Selain guguran awan panas, terjadi 4 kali guguran lava terjadi dengan arah dominan ke arah tenggara (Kali Gendol). Guguran lava ini memiliki jarak luncur sejauh 390-750 meter.
"Terpantau lima kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 400-750 m," cuit BPPTKG dalam akun media sosial resminya pada pukul 06.00 WIB pagi tadi (8/4).
Dari visual, terlihat asap solfatara putih berintensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian hingga 30 meter di atas Puncak Merapi. Total guguran yang terjadi dalam data kegempaan adalah sebanyak 14 kali. Terjadi 3 kali hembusan, satu kali hybrid/fase banyak, dan dua gempa tentonik.
Masyarakat tentunya tetap diimbau untuk mengosongkan wilayah hingga radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana III boleh beraktivitas seperti biasa, namun tetap waspada.
Pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi bahaya abu vulkanik dan lahar. Terutama jika hujan terjadi di bagian puncak dan sekitaran Gunung Merapi. Sejak 21 Mei 2018, status Gunung Merapi masih ada pada Level II atau 'Waspada'.
Info terkini mengenai aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui (0274)514180/514192.
Kita juga dapat menyimak alamat situs www.merapi.bgl.esdm.go.id,dan media sosial BPPTKG (facebook: infobpptkg, twiter: @bpptkg) untuk informasi.
Data diperoleh dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG. Laporan diterbitkan di https://magma.vsi.esdm.go.id/
Kirim Komentar