Gudeg.net—Data meteorologi perkembangan Merapi kemarin (22/5) menunjukkan terjadinya guguran lava sebanyak empat kali ke arah tenggara atau Kali Gendol dengan jarak luncur maksimum 1.100 meter.
Suhu rata-rata berada di 19-29°C, dengan kelembaban udara 45-97 persen. Cuaca di Gunung Merapi terpantau cerah dan berawan. Angin bertiup lemah-sedang ke arah timur laut dan timur. Tekanan udara diamati ada dikasaran 568-708 mmHg.
Visual gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III. “Asap solfatara kawah teramati berwarna putih, dengan intensitas tebal dan tinggi 20 hingga 50 meter di atas puncak kawah,” jelas Sunarta, penulis laporan pengamatan Merapi (22/5).
Data kegempaan menunjukkan terjadi gempa guguran sebanyak 11 kali, amplitudo 15 mm, dengan durasi 40-59 detik. Gempa low frequency terjadi dua kali, beramplitudo 15 mm dengan durasi 19 detik.
Sedangkan gempa tektonik jauh terjadi dua kali dengan amplitudo 25 mm, S-P : 37.12 detik, dengan durasi 126 detik. Gempa hybrid/fase banyak terjadi satu kali.
Rekomendasi untuk masyarakat adalah untuk radius 3 km dari puncak Gunung Merapi untuk bebas dari aktivitas manusia dan agar masyarakat mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak.
Jangan mudah terpancing informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sumbernya. Masyarakat dapat mengikuti informasi mengenai kondisi Merapi melalui sumber terpercaya atau akses media sosial BPPTKG; facebook: infobpptkg dan twiter: @bpptkg.
Informasi ini juga dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui telepon (0274) 514180/514192, dan melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id.
Kirim Komentar