Gudeg.net—Data kegempaan dalam laporan pengamatan Gunung Merapi periode pukul 06.00 hingga 12.00 WIB (12/4) menunjukkan terjadi 15 kali gempa guguran dengan Amplitudo : 3-57 mm berdurasi : 22-94 detik.
Gempa hembusan terjadi dua kali dengan kekuatan Amplitudo : 4-7 mm dan durasi : 19-20 detik. Gempa Hybrid/Fase Banyak hanya terjadi satu kali dengan Amplitudo : 10 mm, S-P : 1.2 detik dengan durasi 14 detik.
Visual gunung terlihat jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Tidak ada asap kawah teramati. Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat, dan barat laut. Suhu udara 21-30.8 °C, kelembaban udara 58-79 %, dan tekanan udara 569-708 mmHg.
Gunung dengan ketinggian 2.968 mdpl ini tidak menunjukkan anomali lain selain yang disebutkan dalam laporan yang ditulis oleh Heru Suparwaka tersebut.
Masih dalam status waspada, rekomendasi untuk masyarakat masih serupa semenjak letusan bulan Mei 2018 lalu. Namun karena aktivitas Gunung Merapi meningkat sejak beberapa saat belakangan ini, masyarakat juga diimbau untuk memperhatikan bahaya abu dan terutama lahar jika terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
Info terkini mengenai aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui (0274)514180/514192.
Kita juga dapat menyimak alamat situs www.merapi.bgl.esdm.go.id,dan media sosial BPPTKG (facebook: infobpptkg, twiter: @bpptkg) untuk informasi.
Data diperoleh dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG. Laporan diterbitkan di https://magma.vsi.esdm.go.id/
Kirim Komentar