Gudeg.net—Laporan pengamatan Merapi pukul 00.00 hingga 06.00 WIB (7/5) menunjukkan pantauan CCTV yang merekam guguran lava pijar sebanyak lima kali dengan jarak luncur maksimum 700 meter ke arah hulu Kali Gendol.
Data kegempaan menunjukkan gempa guguran sejumlah enam kali dengan amplitudo 11-20 mm, durasi 22-71 detik. Gempa tektonik jauh terjadi satu kali dengan amplitudo 17 mm, S-P 35 detik, dan durasi 250 detik.
Di puncak Gunung Merapi cuaca tercatat berawan dan mendung. Suhu udara ada di kisaran 16-21°C, kelembaban udara berada di 73-98 %, dan tekanan udara sebesar 567.7-709 mmHg. Angin bertiup lemah ke arah barat laut.
Heru Suparwaka, penulis laporan, menuliskan visual gunung dengan ketinggian 2.968 mdpl ini terlihat jelas dengan kabut 0-I, 0-II, hingga kabut 0-III.
“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi, 50 m di atas puncak kawah,” lapornya.
Rekomendasi untuk masyarakat dalam menyikapi status waspada Gunung Merapi yang dicanangkan sejak 21 Mei 2018 ini belum berubah.
Radius 3 km dari puncak harus bersih dari aktivitas penduduk, penghuni di KRB (Kawasan Rawan Bencana) III diimbau mewaspadai hujan pada puncak Merapi karena dapat menyebabkan aliran lahar di Kali Gendol.
Informasi aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui telepon (0274) 514180/514192, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, dan media sosial BPPTKG (facebook: infobpptkg, twiter: @bpptkg)
Kirim Komentar