Gudeg.net- Kantor Imigrasi Yogyakarta berencana akan membuka pelayanan paspor elektronik atau E-Paspor bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Akan tetapi untuk sementara E-Paspor hanya baru akan beroperasi untuk perjalanan menuju Jepang.
Kepala Kawil Kementerian Hukum dan HAM DIY Krismono menyatakan hal ini dilakukan sebagai salah satu cara meningkatkan pelayanan akan kebutuhan paspor pada masyarakat.
“Cara ini akan membantu masyarakay untuk beralih dari paspor biasa ke paspor elektronik. Akan tetapi kepengurusan paspor biasa tetap akan dilayani seperti biasa di kantor imigrasi Yogyakarta,” ujarnya di Kantor Imigrasi Yogyakarta, Sabtu (11/5).
Iapun menambahkan, rencananya penerbitan E-Paspor akan dilakukan uji coba pada minggu depan sambil menunggu kesiapan sistem. Dan untuk permulaan hanya bisa dipakai untuk perjalanan ke Jepang walaupun nantinya akan menambah jumlah negara yang dapat dilayani melalui E-Paspor.
“Kami baru bekerjasam dengan negara Jepang saja, artinya nantinya masyarakat dapat berkunjung ke negara Jepang tanpa harus membayar visa, akan tetapi harus teregristrasi dahulu,” ungkapnya.
Sedangkan untuk tarif penerapan E-Paspor akan ada sejumlah perbedaan harga dengan paspor biasa semua yaitu untuk E-Paspor akan dikenai harga Rp.650 ribu yang mana bila paspor biasa hanya Rp.350 ribu.
“Harga tersebut merujuk kepada Peraturan Menteri Hukum dan HAM no 28 tahun 2019 perihal perbedaan harga kedua cara penerbutan paspor tersebut,” ucap dia.
Menurutnya permohonan penerbitan paspor baru di Yogyakarta cukup tinggi sekitar 150-250 orang per harinya. Seluruhnya dapat diakomodir melalui tiga kantor imigrasi diantaranya Kantor Imigrasi Yogyakarta, Bantul dan Kulonprogo.
Krismono berharap dengan adanya pelayanan E-Paspor dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan paspor demi perjalanan ke luar negeri. Dan pelayananpun akan ditambah hingga hari sabtu sekali dalam sebulan.
“Ini semua kami lakukan, guna menjawab kebutuhan masyarakat Yogyakarta akan kebutuhan paspor yang cukup tinggi pada tiap harinya,” tutup Krismono.
Kirim Komentar