Gudeg.net—Ribuan umat muslim di Yogyakarta tumpah ruah saat salat Ied, Rabu (5/6) di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Salat Ied 1440 H kali ini diimami oleh Prof Achmad Jainuri.
Tak hanya ribuan masyarakat muslim, keluarga keraton juga mengikuti salat Ied di lapangan ini. Imam sekaligus khatib Achmad Jainuri berbicara mengenai kembali firah dan kaitannya dengan Idulfitri.
“Fitrah adalah keadaan suci bersih, seperti baru lahir ke dunia. Bersih dari dosa,” ujar guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Fitrah juga diartikannya sebagai landasan hukum asas praduga tak bersalah. Bahwa seseorang harus dinilai tidak bersalah hingga terbukti. Selain itu fitrah dapat diartikan fitrah (kembali) ke fungsi utama manusia untuk menjadi khalifah Allah SWT.
Menurutnya, kedua nilai fitrah ini krusial di tahun politik, baik untuk calon daerah maupun nasional.
Antusiasme masyarakat yang mengikuti salat Ied di Alun-Alun Utara nampak bergairah seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, ada yang sedikit berbeda tahun ini.
Dengan imbauan imam yang juga sekaligus menjadi khatib, masyarakat umummnya nampak memiliki kesadaran lebih mengenai kebersihan.
Walaupun masih tampak sampah koran atau sampah lainnya, tetapi mayoritas membawa sampah koran mereka ke tempat yang telah disediakan.
“Aku lihat orang orang lebih rapi bawa sampah koran mereka sendiri. Mungkin reduksi sekitar 20-30%? Tapi sayangnya street vendors makin condong pakai one time use plastic bags and utensils,” ujar Nudyan Harmithasari, salah satu pemudik dari Boston, Amerika Serikat yang juga mengikuti salat Ied di Alun-alun (5/6).
Kirim Komentar