Gudeg.net–Pengamatan Gunung Merapi periode 12 Juni 2019 pukul 00.00-24.00 WIB menunjukkan guguran lava teramati terjadi sebanyak lima kali dengan jarak luncur 400-600 meter. Arah guguran dominan ke tenggara atau Kali Gendol.
Data kegempaan menunjukkan terjadi 16 kali gempa guguran sepanjang hari tersebut dengan amplitudo 9-15 mm, durasi 41-65 detik.
Visual Gunung Merapi nampak jelas. Kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap solfatara teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 30 m di atas puncak kawah pada pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB.
Pada pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB, asap solfatara berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi teramati 50 meter di atas puncak kawah.
Pegamatan tanggal 13 Juni pukul 00.00-06.00 WIB menunjukkan asap solfatara putih turun di ketinggian 20 meter di atas puncak kawah.
Cuaca di puncak nampak berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke selatan dan barat. Suhu turun ke 15-20 derajat selsius.
Sepanjang malam tadi, gempa guguran terjadi sebanyak tiga kali, dengan amplitudo 4-15 mm, berdurasi 24.7-70.4 detik.
Sejumlah pengamatan ini masih menghasilkan status Waspada (Level II) untuk Merapi. Status Waspada sudah disandang Gunung Merapi sejak 21 Mei 2018 lalu.
Masyarakat masih tidak diizinkan untuk beraktivitas 3 kilometer dari puncak kawah dan masih diimbau untuk mewaspadai lahar jika terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
Info lebih lengkap dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui telepon (0274) 514180/514192, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, dan media sosial BPPTKG (facebook: infobpptkg, twiter: @bpptkg).
Data diperoleh dari Badan Geologi, PVMBG, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Data ini dapat juga disimak di https://magma.vsi.esdm.go.id/
Kirim Komentar