Gudeg.net- Set panggung yang sederhana tidak menyurutkan duo musisi yang tergabung dalam Ciao Lucifer untuk memberikan suguhan menarik dan interaktif di Tembi Rumah Budaya, Kamis (27/6) malam.
Duo musisi asal Belanda yang terdiri dari Marnix Dorresten (gitar, vokal) dan Willem Wits (drum,vokal) itu sangat antusias menghibur para penonton yang hadir malam tadi. Terlihat dari sejak awal membuka konser mininya, mereka langsung menyapa penonton dengan kalimat pembuka yang menarik.
“Hello...Apa kabar? Lets rock and roll tonight...hope you enjoy it (hallo....apa kabar? Mari kita ber rock and rool malam ini...mudah-mudahan kalian menikmati),” ujar Willem Wits sang drumer sekaligus vokal itu.
Duo Lucifer adalah dua musisi yang syarat akan prestasi seperti sang vokalis Marnix Dorresten adalah seorang sarjana dan master musik pop dari Conservatory of Amsterdam. Pernah mendapat rekor emas untuk memproduksi dan menulis album Kersvers' dari Herman van Veen dan penghargaan Edison Ammsterdam.
Sedangkan Willem Wits sang drumer merupakan sutradara dan penulis naskah teater. Ia telah memproduksi film pendek yang memenangkan sejumlah penghargaan Internasional di negaranya. Dan ia juga mengerjakan banyak video, produksi teater dan proyek musik.
Konser yang merupakan inisiasi dari Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis ini Duo Lucifer membawakan hampir 10 tembang andalan mereka yang berasal dari album Kersvers dan Hush. Dan dua buah lagu yang terinspirasi masa kecil ketika sang drumer Willem Wits pertama kali belajar menggebuk drum.
Tidak mau ketingalan Marnix Dorresten sang vokalis dan gitar ikut juga memberikan kesan liar pada setiap raungan gitar listriknya. Marnix juga terbilang lebih energik dengan melompat kesana kemari saat memainkan melodi pada gitarnya.
Duo musisi yang beraliran rock itu mulai tampil menghentak pendopo utama Rumah Budaya Tembi sekitar pukul 20.30 WIB. Dengan durasi hanpir dua jam penuh mereka terus menggeber musik mereka yang bernuansa rock nyaris tanpa jeda yang lama.
Pada penampilan terakhirnya Duo Lucifer sempat membawakan lagu dengan syair berbahasa Jawa milik Didi Kempot berjudul Pamer Bojo dalam aransemen rock and roll.
“We will play one song with Javanesse languages, please ignore me if my language is bad (kami akan bawakan satu lagu berbahasa Jawa, tolong hiraukan saya bila bahasanya buruk),” kata Willem Wits berkelakar.
Dan sontak puluhan penontonpun mengapresiasi usaha kedua musisi tersebut dengan berdiri dan bertepuk tangan meriah.
Sebelumnnya grup band Rubah di Selatan didaulat sebagai pembuka pada konser Duo Licifer. Band yang digawangi oleh Mallinda (vocal), Gilang (gitar), Adnan (keyboard), Ronie (etnik perkusi) membawakan tiga buah lagu yang berjudul Lilfox, Mata Air Mata dan Selaba.
Kirim Komentar