Gudeg.net - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta menggelar penyuluhan pencegahan pernikahan pada usia anak di Balai Desa Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul, Sabtu (6/7).
Adam Qodar, Ketua Panitia, acara bertajuk acara "Srawung" Ngobrolin Dampak Pernikahan Anak dan Solusi Pencegahan ini mengatakan, kasus pernikahan anak di daerah Gunungkidul cukup tinggi. Ia menambahkan, berdasarkan riset, kasus pernikahan usia anak disebabkan oleh faktor agama, budaya, dan ekonomi.
Pada aspek budaya, masalah utama disebabkan oleh pergaulan bebas yang kemudian menyebabkan terjadinya hamil di luar nikah.
Damar Banyu Kencana, pengusaha muda pemilik bisnis Es Teller yang hadir sebagai salah satu pemateri, memotivasi anak remaja di Desa Karangduwet untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan yang produktif, ketimbang menikah di usia anak.
Pengusaha yang saat ini telah memiliki 15 cabang di dalam maupun luar Yogyakarta ini menambahkan, masih banyak hal positif dan produktif yang dapat dilakukan ketika usia muda, salah satunya dengan merintis usaha.
“Melalui dunia entrepreneur, anak akan disibukkan dengan bagaimana usaha yang sudah dibangun dapat berkembang dan sukses, sehingga akan meninggalkan lingkungan maupun pemikiran-pemikiran untuk pergaulan bebas,” kata Damar dalam keterangan tertulis yang diterima GudegNet Senin (8/7).
Selain faktor budaya, kasus pernikahan usia anak antara lain disebabkan faktor agama dan ekonomi.
Faktor agama, masih banyak orangtua yang beranggapan daripada anaknya pacaran dan itu merupakan perbuatan mendekati zina, maka lebih baik dinikahkan.
“Padahal, dari segi kesiapan anak, baik mental, psikologi, emosional dan ekonomi belumlah cukup,” kata Adam. Sedangkan pada aspek ekonomi, karena faktor kemiskinan, orangtua menkahkan anaknya agar tak menjadi beban keluarga.
Di saat yang sama, Dhimas Badut, hipnomotivasi yang juga hadir sebagai pematieri mengatakan, orangtua harus berperan aktif dan mendukung aktifitas yang produktif dan positif.
“Dukungan dan pantauan orangtua sangat dibutuhkan agar anak terhindar dari lingkungan yang negatif dan atau dapat merusak masa depan anak,” ucapnya.
Kirim Komentar