Gudeg.net—DI Yogyakarta dikenal sebagai tuan rumah dari 12 jenis bencana alam yang ada. Baru –baru ini, masyarakat diresahkan dengan isu gempa bermagnitudo 8,8 SR yang dapat mengakibatkan tsunami hingga 20 meter.
Mengantisipasi kerawanan bencana di DIY, BPBD DIY menyelenggarakan Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami di DIY yang dimulai dari 24 hingga 29 Juli 2019. Ekspedisi nasional dimulai sejak 12 Juli hingga 17 Agustus 2019.
“Dengan ekspedisi ini diharapkan segenap masyarakat di daerah rawan tsunami di DIY semakin siap dan siaga menghadapi potensi tsunami,” ungkap Kepala BPBD DIY Biwara Yuswantana dalam jumpa media (23/7).
Ekspedisi ini bertujuan untuk mewujudkan Masyarakat Tangguh Bencana Tsunami. BPBD DIY dan Kabupaten bekerja sama membentuk pentahelix yang terdiri dari pemerintah pusat maupun daerah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi, dan media massa.
Ada empat titik yang dijadikan lokasi pemberhentian ekspedisi. Desa tersebut adalah Desa Songbanyu dan Desa Kemadang di Gunungkidul, Desa Poncosari di Kabupaten Bantul, serta Desa Bugel di Kabupaten Kulonprogo.
Kegiatan ekspedisi diisi dengan sosialisasi tentang penanggulangan bencana di sekolah, pasar-pasar, tempat ibadah, dan balai desa sebagai relawan. Penguatan kapasitas aparatur desa, babinsa serta babinkantibmas oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Diharapkan ekspedisi ini menjadi model yang dapat dilakukan di wilayah lain yang rawan bencana.
Kirim Komentar