Gudeg.net- Suasana Bangsal Mandalasana yang berada tepat ditengah Komplek Keraton Ngayogyakarta Hadingrat tampak berbeda, tampak para abdi dalem sedang mempersiapkan sejumlah alat musik lengkap dengan seorang konduktor, Minggu (18/8).
Para abdi dalem tersebut merupakan sebuah grup musikan diatonis milik Keraton Yogyakarta yang pernah aktif pada tahun 1921-1939 dimana Sri Sultan Hamengkubowono XIII sebagai Raja Yogyakarta pada saat itu.
Divisi Kesenian dan Pertunjukan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KHP Kridhomardowo mengatakan, akan menghidupkan kembali grup musikan yang dulu bertugas menghibur para tamu keraton.
“Grup Musikan Mandalasana ini memang sudah ada sejak dulu akan tetapi terjadi kevakuman sekitar 80 tahun dan kami berencana akan menghidupkannya kembali sebagai hiburan keppada masyarakat yang berkunjung di hari kemerdekaan RI ini” ujarnya.
KHP Kridhomardowo menjelaskan, dahulu Grup Musikan Mandalasana ini dibentuk untuk memberikan suguhan hiburan musik kepada tamu-tamu dari Eropa yang masuk ke dalam protokuler Keraton. Dan untuk melengkapinya, Bangsal Mandalasanapun dihias sesuai dengan gaya Eropa yang kental dengan ornamen-ornamennya.
“Setelah setengah abad kami hidupkan lagi, dan mudah-mudahan masyarakat dapat menikmati suguhan musik yang dibawakan oleh grup musik kebanggaan keraton ini,” jelas KHP Kridhomardowo.
Tepat pukul 09.30 WIB Grup Musikan Mandalasana memulai penampilannya dengan memainkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sejumlah lagu perjuangan seperti Satu Nusa Satu Bangsa, Tanah Airku, Hari Merdeka, Maju Tak Gentar, Api Kemerdekaan, Bagimu Negeri dan ditutup dengan tembang Sepasang Mata Bola.
Para pengunjung Keraton yang hadir saat itupun seraya ikut bernyanyi bersama dan gemuruh suara tepukan tangan di akhir lagu yang diimainkan sebagai apresiasi.
Konduktor Grup Musikan Mandalasana KRT Waditrowinoto menuturkan, ada sekitar 14 abdi dalem yang tergabung dalam grup musikan ini. Terdiri dari pemain terompet, saksofon, tuba, snar drum dan trombon.
“Grup Musikan ini terakhir ditampilkan kepada masyarakat pada jaman kemerdekaan sekitar tahun 1939 dan khusus merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-74 ini kami tampilkan kembali,”tuturnya.
Grup Musikan Mandalasana dahulu sering membawakn sejumlah lagu kolonial seperti Wilhelmus (Lagu Kebangsaan Belanda), atau misal dari Amerika, Kimigayo, dan lain sebagainya. Dan waktu itu repertoar yang dihidangkan bersifat klasik, ada Strauss, Beethoven, Mozart
Grup yang pernah terkenal pada jaman kemerdekaan itu telah berganti wajah yang dahulu mengenakan pakaian Eropa namun saat ini mengenakan baju Perakanan yang menjadi ciri khas abdi dalem Keraton Yogyakarta.
Selain itu Grup Musikan Mandalasana saat ini juga mendapat bantuan dari sejumlah relawan dari Akademi Musik Indonesia (AMI) dan Institu Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
“Setelah lama vakum dan alat-alat musik telah dihibahkan kepada para pendahulu Grup Musikan, ooleh karena itu kami dibantu oleh teman-teman AMI dan ISI untuk alat musik dan lainnya,” ungkap KRT Waditrowinoto.
Pihak Keraton Yogyakarta berharap dengan ditampilkannya kembali Grup Musikan Mandalasana, masyarakat dapat merasa terhibur dan mengetahui bahwa Keraton memiliki sebuah grup band pengantar yang pernah terkenal pada jaman dulu.
Kirim Komentar