Seni & Budaya

ISI akan Gelar Pameran Fotografi Wayang se-Asia Tenggara

Oleh : Rahman / Jumat, 30 Agustus 2019 10:22
ISI akan Gelar Pameran Fotografi Wayang se-Asia Tenggara
Hasil Karya fotografer asal Australia Constantine Korsovitis yang akan dipamerkan di Galeri RJ Katamsi ISI Yogykarta,(Humas ISI)Gudeg.net

Gudeg.net- Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta akan menyelenggarakan pameran fotografi dokumenter dari seorang fotografer asal Australia Constantine Korsovitis di Galeri RJ Katamsi.  

Rencananya Constantine Korsovitis akan memamerkan sekitar 80 karya fotografi yang mengangkat tema tentang salah satu tradisi mendongeng tertua di dunia yaitu Wayang.

Pameran bertajuk A Life in Shadows ini akan mengeksplorasi nuansa, nilai tradisi, dan kecanggihan teater bayangan atau wayang di Asia Tenggara, khususnya Thailand, Malaysia, Indonesia dan Kamboja, serta orang-orang yang memainkannya.

Menurut siaran pers yang diterima GudegNet, Constantine Korsovitis mengungkapkan, setiap negara yang memiliki budaya wayang pasti memiliki karakteristik budaya yang berbeda, namun demikian masih memiliki persamaan karakterikstik agama, bahasa dan ras, Kamis (29/8).

Persamaan tersebut diantaranya terlihat dari wayang Hindu Ramayana dan Mahabharata dimana menengahkan suara tunggal dan benang merah yang menyatukan negara-negara.

Constantine Korsovitis yang telah memotret sejak tahun 1999 telah banyak mendokumentasikan dan merekam percakapannya dengan para empu, musisi, dan pengrajin wayang di rumah mereka.

Korsovitis menjelaskan, dirinya menginginkan pameran ini menceritakan betapa pentingnya cerita seni tradisi, keterampilan, serta dedikasi yang diperlukan untuk menjadi dalang.

Dan menurutnya tekanan dan perubahan yang menyebabkan seni tradisi tersebut semakin terkikis dan kehilangan penerusnya untuk terus menjaga seni tradisi yang sarat nilai-nilai kemanusiaan.

Sebagai seorang fotografer dan mahluk sosial, Korsovitis merasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk menceritakan kisah wayang walaupun itu bukan miliknya.

“Ada keajaiban dalam bentuk seni, kecanggihan dan rasa sejarah yang tajam pada seni tradisi itu.” ujar Korsovitis dalam siaran persnya.

Pameran akan digelar di Galeri RJ Katamsi, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan akan dibuka oleh Rektor Prof Dr M Agus Burhan dan Ki Manteb Soedharsono pada tanggal 7 September 2019 pukul 19.00 WIB. Pameran akan berlangsung hingga 27 September 2019. 

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini