Gudeg.net- Cuaca terik dengan suhu yang panas diperkirakan masih akan melanda Daerah Istimewa Yogayakarta (DIY) hingga akhir bulan Oktober 2019.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatiogi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Etik Setyaningrum melalui siaran pers yang diterima oleh GudegNet, Selasa (22/10).
“Cuaca terik dan panas di sekitar Yogyakarta dikarenakan letak posisi dari matahari masih terbilang dekat dengan bumi terutama di wilayah Yogyakarta,” ujarnya.
Etik menjelaskan, dari pantauan BMKG Yogyakarta rata-rata suhu minimum di DIY mencapai 22-24 derajat celsius di pagi dan malam hari. Sedangkan untuk siang hari hingga menjelang petang mencapai suhu maksimum sekitar 31-33 derajat celcius.
“Untuk beberapa hari BMKG juga mencatat suhu DIY mencapai titik tertinggi sekitar 36 derajat celsius dan berdampak suhu yang cukup panas yang dirasakan oleh warga Yogyakarta dalam beberapa hari lalu,” jelasnya.
BMKG Yogyakarta juga menuturkan bahwa salahsatu alasan yang membuat suhu Yogyakarta cukup panas dikarenakan posisi gerak semu matahari masih berada di equator selatan Pulau Jawa yaitu sekitar Yogyakarta.
Selain itu suhu panas juga dipicu oleh kandungan uap air (RH) yang cukup besar di udara dan itulah yang menyebabkan penguapan hingga pembentukan awan yang sedikit.
“Dari sebab itulah yang membuat cuaca cerah tanpa awan dilangit dan membuat sinar matahari langsung masuk ke bumi dengan tanpa penghalang,” tutur Etik.
Dengan cuaca terik dan suhu yang panas BMKG Yogyakarta menghimbau masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi air agar tidak terkena dehidrasi dan menghindari beraktifitas secara berlebihan di luar ruangan.
Kirim Komentar