Gudeg.net- Gunung Merapi kembali erupsi dengan mengeluarkan awan panas letusan dengan tinggi kolom letusan setinggi 1.000 meter dari puncak gunung, Minggu (17/11).
Awan panas letusan Gunung Merapi terjadi pada pukul 06:21 WIB dan tercatat di seismogram BPPTKG DIY dengan amplitudo max. 70 mm dan durasi 155 detik.
Menurut info BPPTKG DIY, letusan Gunung Merapi pada hari ini akibat dari runtuhnya kubah lava dan jatuhnya sejumlah material vulkanik dari letusan eksplosif. Awan panas letusan Merapi cenderung mengarah ke arah Barat dan mengakibatkan hujan abu vulkanik tipis di sekitar Banyubiru Magelang.
Sebelumnya BPPTKG DIY telah mengeluarkan data laporan aktifitas Merapi hari ini (17/11) untuk pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB.
Secara visual Merapi terlihat dengan jelas, ketebalan kabut hanya berkisar 0-II, angin bertiup ke arah Barat. Suhu udara berkisar 15-21,4 celsius, kelembaban 50-85% dan tekanan udara sekitar 569-709,2 mmHg.
Data kegempaan Gunung Merapi periode 00.00-06.00 WIB, BBPTKG melaporkan:
â– Gempa Guguran
(Jumlah : 7, Amplitudo : 2-10 mm, Durasi : 17.6-21.52-43 detik)
â– Gempa Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 2, Amplitudo : 2 mm, S-P : 0.2-0,4 detik, Durasi : 6.72-7,2 detik)
â– Gempa Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 2, Amplitudo : 44-65 mm, Durasi : 11.56-16.16 detik).
â– Gempa Vulkanik Dalam
(Jumlah : 1. Amplitudo : 3 mm, S-P 1,2 detik, Durasi : 8,88 detik)
Berdasarkan kondisi tersebut, pihak BPPTKG DIY tetap menyatakan bahwa status Merapi tidak berubah yaitu WASPADA.
Warga diharapkan tetap jaga jarak aman yaitu 3 Km dari puncak Merapi dan yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana III harus tetap waspada dan berhati atas segala kemungkinan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BPPTKG DIY masih mengumpulkan data perihal awan panas letusan yang terjadi pada pagi ini.
Kirim Komentar