Kuliner

Jenang Gempol Bu Santo, Kuliner Lawas yang Menggoda

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Kamis, 20 Februari 2020 17:00
Jenang Gempol Bu Santo, Kuliner Lawas yang Menggoda
Jenang Gempol Pasar Pathuk Bu Santo - Gudegnet/ Wirawan Kuncorojati

Gudeg.net – Pasar Pathuk Yogyakarta memiliki beragam kuliner yang menggugah selera. Tak sedikit pengunjung yang datang ke pasar ini pada pagi hari untuk membeli sarapan atau pun jajanan. 

Masuk ke area pasar, aneka kuliner segera menyambut, salah satunya jenang gempol Bu Santo yang  terletak di dekat pintu barat. 

Kuliner ini terdiri dari gempol, jenang dan santan, ketiganya jadi kombinasi nikmat untuk mengawali hari. Selain jenang, tersedia juga dawet beras yang tak kalah menggoda.   

Gempol berwarna putih, berbentuk bulat. Kuliner ini terbuat dari tepung beras. “Berasnya khusus, namanya beras atos,” kata Santo Wibowo, penjual jenang gempol ketika berbincang dengan Gudegnet, Kamis (20/2) pagi.

Bu Santo telah bertahun-tahun berjualan kuliner tradisional ini. “Jualan dari tahun 2000-an. Anak saya masih kecil-kecil, sekarang sudah besar, sudah pada kerja semua,” ucapnya. Ia merupakan penerus usaha keluarga generasi ketiga. 

Kuliner ini menjadi salah satu favorit pengunjung. Pagi itu cukup banyak pengunjung yang mampir membeli jenang gempol atau dawet.

“Banyak yang jajan sarapan di sini, apa lagi liburan. Kalau hari Minggu uyek-uyekan,” tuturnya.

Jenang gempol dijual Rp 5000 per mangkuk. Untuk dawet jika disantap di tempat bisa dinikmati seharga Rp 3000 dan Rp 5000 jika dibawa pulang. 

“Kalau diminum sini porsinya sedikit, kalau Rp 5000 kemahalan. Kalau dibawa pulang porsinya nambah,” katanya.

Kuliner ini tak menggunakan pengawet atau pun pewarna. Baik jenang gempol maupun dawet beras hanya dapat bertahan sehari, bahkan untuk santan tak sampai sehari.

Karena itu lah ia membungkus jenang, gempol, dan santan dalam wadah terpisah. Jika santan telah terasa kecut, gempol dan jenang masih bisa disantap.

Agar bisa bertahan selama sehari ia menyarankan supaya santan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. 

Selain berjualan di pasar, Bu Santo juga menerima pesanan. Beberapa waktu lalu, ia menerima pesanan jenang gempol untuk sebuah acara di Gedung Agung, Yogyakarta.

Ia menceritakan, acara tersebut antara lain dihadiri Ibu Negara,Iriana Joko Widodo. “Ibu Iriana berpesan, tetap nguri-uri makanan kuno, makanan langka. Jangan pakai bahan pengawet, yang penting asli. Mahal nggak masalah yang penting enak,” tuturnya. 

Jenang Gempol Bu Santo buka setiap hari pukul 7.30 hingga 11.00, namun di hari libur biasanya dagangannya habis sekitar pukul 10.00.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini