Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY menyatakan, terjadi hujan abu akibat dari erupsi Gunung Merapi pada Jumat pagi (27/3).
“Erupsi yang terjadi pagi tadi mengakibatkan hujan abu di sektor atau arah Barat Daya yaitu sekitar Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan persnya, Jumat (27/3).
Hanik menjelaskan, hujan abu bercampur pasir terjadi di Desa Banyu Biru Kecamatan Dukun Magelang yang berjarak sekitar 15 km dari puncak gunung.
“Hujan abu yang terjadi berintensitas kecil namun warga harus tetap waspada dari segala kemungkinan,” jelasnya.
Menurut Hanik, erupsi pagi ini tidak disertai dengan prekusor yang jelas dan deformasinya pun tidak menunjukan keadaan yang signifikan.
Dari data observasi menunjukan sesaat sebelum erupsi tidk terbentuk tekanan yang cukup kuat karena didominasi oleh gas vulkanik.
“Material yang keluar didominasi ooleh gas vulkanik dan erupsi juga mengeluarkan awan panas dengan jarak 2 km ke sektor Selatan-Tenggara,” tuturnya.
Seperti diketahui, Gunung Merapi yang berada di wilayah Sleman Yogyakarta erupsi pada hari ini Jumat (27//3) pukul 10.56 WIB dengan tinggi kolom 5.000 meter dari punca gunung.
“Ancaman bahaya dari erupsi seperti ini masih berkisar pada luncuran awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jarak kurang dari 3 km,” ungkap Hanik.
Berdasarkan data yang dikumppulkan BPPTKG pada 19 Februari 2020, volume kawah gunung Merapi sekitar 291.000 meter kubik.
Hanik mengimbau warga yang berada disekitar lereng untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa.
“Tetap jaga jarak aman pada 3 km dari puncak Merapi dan jangan termakan hoax dari sejumlah berita di media sosial,” imbaunya.
Kirim Komentar