Gudeg.net- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X kembali menyapa warga DIY dengan program Sultan Menyapa jilid 3.
Untuk tema hari ini, Selasa (28/4) Sultan mengangkat tajuk Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Salam sejahtera bagi kita semua
Memasuki bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah beberapa hari lalu, saya khusus memberikan pesan kepada Generasi Penerus ketika saatnya nanti tiba.
Saya yakin, generasi mereka yang tidak mengalami musibah dunia ini, tentu akan membanggakan generasi kita sebagai orang-orang yang tahan uji.
Karena menghadapi tantangan ini bersama-sama dan bergotong-royong dengan semangat golong gilig mewujudkan kembali Pancasila sebagai jati diri bangsa.
Saat ini, seperti masa-masa gempa tahun 2006 lalu, kita melihat fenomena yang memberi harapan. Saat itu, para ulama, lintas agama bekerjasama membantu para korban tanpa menanyakan: “Apa agamamu?”
Terbukti, di hati nurani mereka yang paling dalam, selalu bersemi semangat toleransi antarumat beragama. Saat ini kita juga menyaksikan kisah-kisah mengharukan. Mereka bekerjasama dan saling berbagi.
Orang-orang yang saling menjaga tetangganya. Bahkan dunia bisnis pun diubah menjadi dunia pengabdian bagi kemanusiaan untuk sesama yang papa.
Di bulan penuh keutamaan dan keistimewaan ini, semoga keberkahan dan kebahagiaan berada di sekitar kita. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sultan mengajak kepada seluruh masyarakat DIY untuk dapat saling gotong royong, bekerja sama dan saling membantu di masa pandemi Covid-19 ini.
Sementara itu Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengungkapkan maksud dari program Sultan Menyapa jilid 3 ini.
“Sultan meninginkan setiap manusia dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Bermanfaat bagi lingkungan sosial serta mampu berfikir dan berbuat adil,” jelas Ditya Nanaryo Aji, Selasa (28/4).
Selain itu Ditya juga menambahkan, covid-19 adalah sebuah bencana global, dimana hampir seluruh dunia merasakan dampak wabah Corona. Saat inilah manusia harus bangkit bersama, saiyeg saekpraya, menyalakan kembali kebersamaan dalam sebuah asa.
Nyala atau nur yang harus dibangkitkan dan dipertahankan adalah sifat gotong royong yang sudah mendarah daging di seluruh hati warga.
Yakin Marang Samubarang Tumindak Kang Dumadi dan yakinlah Tuhan tak pernah memberikan ujian yang tak mampu dilewati oleh umat-Nya. Manusia harus terus melakukan instrospeksi, Lir Handaya Paseban Jati - Mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi.
Pada saatnya nanti, perjuangan dan segala kebaikan yang terjadi saat ini akan tertulis dalam lembaran peradaban, dengan sebuah rumusan pesan: Together, we are stronger.
Kirim Komentar