Berita

32 Pemudik Huni Gedung Karantina Asrama Haji Yogyakarta

Oleh : Rahman / Rabu, 29 April 2020 11:28
32 Pemudik Huni Gedung Karantina  Asrama Haji Yogyakarta
Shelter karantina Covid-19 Asrama Haji Yogyakarta di Ringroad Utara Sleman Yogyakarta (2020)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Banyaknya pemudik yang telah masuk ke wilayah DIY membuat penghuni gedung atau shelter karantina covid-19 Asrama Haji Yogyakarta kian terus bertambah.

Hingga hari ini Selasa (29/4), terdapat 32 orang pemudik yang menghuni shelter karantina Asrama Haji Yogyakarta Sleman.

Mereka terdiri dari orang dalam pengawasan (odp) dan orang tanpa gelaja (otg) yang berasal dari sejumlah daerah luar DIY.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, mereka adalah pemudik yang ditolak warga saat kembali ke rumahnya.

“Mereka kami arahkan ke sini agar dapat terpantau dengan baik, dari segi sosial hingga pengawasan kesehatannya. Batas karantina mereka selama 14 hari disini,” ujar Shavitri Nurmala Dewi, Rabu (29/4).

Dari data, terdapat 32 pemudik yang menjalani karantina di Asrama Haji. Mereka mengisi di dua gedung yaitu 25 orang di Gedung Muzdalifah dan tujuh orang di Gedung Madinah.

Namun selain shelter Asrama Haji, Pemerintah Daerah (Pemda) Sleman telah membuka juga satu lokasi tambahan rumah karantina untuk pemudik yaitu di Rusunawa Gemawang Sinduadi Sleman.

Shaviitri menjelaskan, rusunawa Gemawang merupakan shelter alternatif guna menampung bila terjadi lonjakan pemudik yang masuk ke Sleman maupun DIY.

Saat ini rusunawa diisi oleh sejumlah warga yang berstatus otg dan pelaku perjalanan dari area terdampak (PPAT).

“Total keseluruhan dua lokasi karantina tersebut adalah 56 orang namun sudah ada juga yang selesai menjalani karantina dan telah diperbolehkan untuk pulang ke rumah,” jelasnya.

Dari Asrama Haji sebanyak sembilan warga telah selesai menjalani masa isolasi dan 12 warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Masih banyaknya penolakan atas pemudik yang kembali ke rumahnya oleh warga, Pemda Sleman tidak tinggal diam. Mereka terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengungkapkan, dibutuhkan cara yang tepat untuk dapat mengedukasi masyarakat tentang isolasi mandiri yang benar.

“Pemudik yang saat ini dipastikan berstatus odp, masih bisa melakukan isolasi mandiri di rumah namun warga masih belum dapat menerima. Mungkin karena pengetahuan cara isolasi madiri yang kurang jelas,” ungkapnya.

Dengan sosiallisasi dan edukasi kepada masyarakat diharapkan dapat merima mereka (pemudik) untuk dapat isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

“Bila ada yang pulang, terima saja atau diantarkan ke shelter tapi jangan di tolak, terlebih ketika selesai menjalani karantina di shelter dan telah dinyatakan dalam kondisi baik,” harap Makwan.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini