Gudeg.net- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X akan menutup jalan Malioboro apabila masih ditemukan warga yang berkerumun.
“Jangan sampai saya close (tutup) Jalan Malioboro bila masih saja orang-orang berkerumun atau berkumpul tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang telah berlaku,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Kompleks Kepatihan, Senin (8/6).
Ucapan tegas tersebut dikeluarkan Sultan setelah beredar foto maupun video dimana sejumlah area publik di Kota Yogyakarta dipenuhi oleh warga baik pejalan kaki maupun pesepeda.
Diketahui pada beberapa hari yang lalu sejumlah ruas jalan seperti Tugu Pal Putih, Malioboro hingga Titik Nol Km dipenuhi ribuan orang dengan berbagai aktifitas tanpa menerapkan protokol kesehatan.
“Waktu Minggu (7/6) malam saya juga keliling dan melewati Malioboro, dimana masih banyak warga kongkow-kongkow yang tiidak pakai masker. Langsung saya hubungi Wakil Walikota Yogyakarta untuk masalah itu, agar dilakukan penindakan,” jelas Sultan.
Sultan meminta agar warga memiliki kesadaran untuk tidak melakukan aktifitas diluar rumah tanpa menggunakan masker dan saling menjaga jarak. Bila tidak mau menerapkan atau mengikuti protokol kesehatan maka akan ditertibkan.
“Saya sudah bilang kepada Pak Heroe Poerwadi dan Sekda, langkah apa yang bisa Pemda DIY bantu guna menertibkan warga yang tidak menggunakan masker, karena masker sangat penting fungsinya di tengah pandemi Covid-19 ini,” ungkap Ngarsa Dalem.
Menurut Sultan, bila tidak cepat ditangani nantinya akan ada Covid-19 ke dua dan ini yang sangat dihindari untuk tidak terjadi. Oleh karenanya apabila masih ditemukan warga yang berkerumun di Malioboro atau Titik Nol maka akan ditertibakn.
“Petugas akan segera membubarkan bila masih terjadi seperti kemari. Langkah ini diambil untuk mencegah risiko penyebaran virus Corona agar tidak tambah meluas. Kalau meluas tracingnya akan sulit,” tuturnya.
Selain masalah kerumunan warga Sultan juga mengungkapkan, para pedagang kaki liman (PKL) di kawasan Malioboro harus menyiapkan sarana dan prasaran protokol kesehatan yang berlaku.
“Kalau pkl menyediakan tempat cuci tangan dan wajib pakai masker maka akan membuat para pengunjung kawasan pedestrian Malioboro untuk ikut bersih ketika jalan-jalan disana ,” ungkapnya.
Kirim Komentar