Gudeg.net—Sejak membludaknya masyarakat dan pesepeda di Malioboro, pemerintah kota Yogyakarta memperketat akses masuk ke kawasan wisata Yogyakarta tersebut.
Menurut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, saat ia berkeliling pada Minggu malam (7/6) banyak orang yang kongko tanpa masker dan tidak menjaga jarak.
“Kalau terjadi sesuatu di Malioboro, nanti tracing-nya rekoso (susah) kalau mereka tidak patuh. Apalagi mungkin mereka ada juga yang datang dari luar daerah, kan susah,” jelas Sri Sultan dalam rilis Humas DIY, Senin (8/6).
Kini masyarakat yang memasuki kawasan Malioboro diwajibkan untuk menjalani beberapa prosedur yang dilansir Dinas Pariwisata Yogyakarta hari ini, Jumat (12/6) berikut ini;
- Wajib bermasker. Peraturan ini sebenarnya sudah wajib adanya di semua lokasi saat masa pandemi seperti sekarang. Sayangnya masih banyak yang tidak disiplin melaksanakan peraturan ini dengan berbagai alasan.
- Pastikan diri sehat. Kejujuran menjadi kunci keselamatan bersama.
- Pastikan sudah mencuci tangan sebelum memasuki kawasan Malioboro. Bak cuci tangan, sabun, dan tisu sudah disediakan.
- Isi data kunjungan melalui barcode yang sudah disediakan pemerintah. Pengisian data ini bertujuan untuk tracing di masa depan jika terjadi ledakan kasus.
- Cek suhu tubuh. Seperti masker,pengecekan suhu tubuh sudha menjadi standar protokol kesehatan di tempat publik.
- Nikmati kemolekan Malioboro dengan selalu mengenakan masker. Jadi jangan melepas masker atau menggantungkan di leher setelah pemeriksaan, ya. Juga jangan berjalan atau kongko bergerombol.
Selain itu, pejalan kaki harus mematuhi pemisahan jalur seperti yang diberitakan di "Malioboro Mulai Berlakukan Pengaturan Jalur Pejalan Kaki". Jika tidak mengikuti protokol yang sudah ditetapkan, siap-siap untuk dikeluarkan dari kawasan Malioboro.
Kirim Komentar