Gudeg.net - Tersendatnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para kusir andong wisata Malioboro untuk tetap mencari pelanggan. Mereka kembali beroperasi dengan memodifikasi andongnya, sehingga sesuai dengan protokol kesehatan.
“Kami memasang sekat pembatas antara kusir dan penumpang yang terbuat dari plastik. Selain itu juga memakai masker, face shield dan menyiapkan hand sanitizer,” ujar Sagiyo, salah satu kusir andong saat ditemui di Jalan Malioboro, Kamis (18/6).
Dengan adanya rencana penerapan New Normal, Sagiyo kembali menjajal peruntungan. Ia berharap ada wisatawan yang mau naik andongnya untuk sekedar melintasi Jalan Malioboro atau menuju tempat wisata serta oleh-oleh.
“Sudah sejak bulan Maret saya tidak narik andong, tidak ada pemasukan untuk keluarga. Baru seminggu ini kembali narik lagi. Tapi ya memang tetap sepi, belum ada perubahan sama sekali,” jelasnya.
Untuk memodifikasi andongnya, Sagiyo menghabiskan biaya sekitar Rp. 50.000. Sekat pembatas dari plastik ia beli seharga Rp 30.000, face shield Rp 15.000, dan masker Rp 6.000.
“Sebenarnya modifikasi ini anjuran dari Paguyuban Kusir Andong Yogyakarta akan tetapi harus menyediakan sendiri tanpa ada bantuan. Tapi tidak apa-apa, toh buat kenyamanan pelanggan dan keselamatan diri juga,” ungkapnya.
Menurut pria asal Pandak Bantul tersebut, belum ada peningkatan kunjungan wisatawan di Malioboro. Selama sepekan ini, ia hanya mendapatkan pelanggan pada hari Sabtu dan itu pun tak banyak.
“Seminggu sudah saya mangkal, tapi belum dapat uang yang maksimal. Biasanya pulang bisa bawa uang sekitar Rp 300.000-Rp 350.000, kalau sekarang paling besar hanya Rp 100.000-Rp150.000 saja,” tuturnya.
Pria yang mulai menjadi kusir andong wisata sejak tahun 2009 ini hanya bisa mensyukuri hasil yang didapat. Ia menyadari, pandemi Covid-19 melumpuhkan seluruh sektor ekonomi dan pariwisata di sepanjang Malioboro.
“Saya dan teman kusir lainnya hanya bisa pasrah namun tetap semangat. Wisatawan pasti akan kembali ramai bila pemerintah juga telah membukanya nanti. Mudah-mudahan dengan new normal ini dapat menjadi baik,” harapnya.
Sementara itu Ketua Paguyuban Kusir Andong Yogyakarta (PKAY) Purwanto mengatakan, dari 500 kusir andong di Yogyakarta hanya ada 10-15 saja yang sudah mulai beroperasi di sepanjang Malioboro.
“Mereka (kusir andong) sudah boleh beroperasi tapi harus dengan protokol kesehatan yang telah kami sepakati seperti pakai masker, face shield dan sekat plastik,” katanya.
Selain itu, penumpang yang hendak naik andong harus menggunakan masker. “Biasanya yang naik andong wisata itu keluarga dan pasti mereka sudah tau harus seperti apa. Tidak ada kekhawatiran akan itu karena ada sekat plastik,” tambahnya.
Sebelum memutuskan untuk kembali beroperasi, PKAY telah memeriksa kesehatan kusir, kendaraan andong dan juga memastikan penerapan protokol kesehatan.
Kirim Komentar