Gudeg.net- Mulai pekan depan Pemerintah Kota Yogyakarta akan memberlakukan pembatasan jumlah orang yang akan berkunjung ke Malioboro.
“Nantinya dalam sehari Malioboro hanya dapat dikunjungi sekitar 2.500 pengunjung saja. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona,” ujar Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat dikonfirmasi, Sabtu (20/6).
Heroe menjelaskan, pembatasan pengunjung tersebut akan berlaku dari pintu masuk Grand Inna Garuda hingga kawasan Titik Nol dan sebaliknya. Malioboro juga akan dibagi menjadi lima zonasi pengunjung dengan jarak cukup bervariasi.
“Kami akan bagi menjadi lima zonasi, tujuannya agar tidak ada penumpukan bahkan kerumunan orang yang nantinya akan melupakan Physical Distancing atau jaga jarak fisik,” jelasnya.
Lima zona yang rencananya akan diterapkan di Malioboro pekan depan adalah sebagai berikut;
- Zona pertama dari Grand Inna Garuda Hotel sampai Malioboro Mall
- Zona kedua dari Malioboro Mall sampai Hotel Mutiara
- Zona ketiga dari halte Trans Jogja sampai Suryatmajan
- Zona empat dari Suryatmajan sampai dengan Pabringan
- Zona lima dari Pabringan sampai di Titik Nol.
Heroe menuturkan, nantinya masing-masing zona hanya boleh dikunjungi oleh sekitar 500 pengunjung saja.
“Biasanya dalam keadaan normal, Malioboro bisa dikunjungi sekitar 5.000-10.000 orang perhari, namun kali ini kami kurangi jadi 2.500 saja. Tujuannya untuk kebaikan masyarakat juga dan kami akan mengsosialisasikan kepada masyarakat,” tuturnya.
Pemkot Yogyakarta juga telah memberlakukan protokol kesehatan di sepanjang Malioboro. Petugas Jogoboro akan berjaga di titik masuk, mengecek suhu tubuh dan memastikan pegunjung untuk meamkai masker.
Alur pengunjung juga telah diatur sedemikian rupa selain Pemkot juga memasang stiker bersimbol arah dan bertuliskan satu arah atau one way di sepanjang pedestrian Malioboro.
Selain itu terdapat juga kode QR ketika hendak masuk atau berada disebuah zona yang akan ditentukan. QR berfungsi untuk mengetahui jumlah sekaligus data informasi pengunjung. Bila jumlah pengunjung telah cukup maksimal maka akan diberlakukan sistem tunggu dipintu masuk Malioboro. .
“Kode QR ini akann bekerja sebagai tracing bila ada kasus penyebaran Covid-19 dan semoga dengan kesiapan ini, Pemkot dapat menekan jumlah kasus Covid-19 di Yogyakarta,” harap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu.
Kirim Komentar