Berita

Lima Zonasi Malioboro, Ini Penjelasan Wakil Walikota Yogyakarta

Oleh : Rahman / Senin, 22 Juni 2020 17:35
Lima Zonasi Malioboro, Ini Penjelasan Wakil Walikota Yogyakarta
Pengunjung dipandu untuk melakukan scan kode QR oleh Petugas Jogoboro saat memasuki jalur Pedestrian Malioboro, Senin (22/6)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net - Pemerintah Kota Yogyakarta merancang pembagian lima zonasi Malioboro, dengan batasan 2.500 pengunjung. Berikut pembagian zonasi tersebut:

⦁ Zona 1: dari Grand Inna Garuda Hotel sampai Malioboro Mall
⦁ Zona 2: dari Malioboro Mall sampai Hotel Mutiara
⦁ Zona 3: dari halte Trans Jogja sampai Suryatmajan 
⦁ Zona 4: dari Suryatmajan sampai Pabringan 
⦁ Zona 5: dari Pabringan sampai Titik Nol
 
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan,  pengunjung diwajibkan melakukan scan kode QR saat memasuki area Malioboro. Dengan begitu, pengunjung telah masuk dalam satu zona. Begitu juga jika masuk ke zona berikutnya, pengunjung wajib memindai kode QR di masing-masing zona.
 
"Jadi bila telah keluar zona satu dan masuk zona dua otomatis kapasitas di zona satu akan berkurang maka bisa dimasuki pengunjung yang baru. Jadi yang kami atur itu alurnya dan itu tercatat dalam sistem yang telah kami buat,” kata Heroe, Senin (22/6).
 

Pengunjung wajib melakukan scan agar data pengunjung dan kapasitas dapat terus di-update. Menurut Heroe, stakeholder yang ditunjuk oleh Pemkot akan terus memperbaiki sistem ini.

“Nantinya akan dibuat untuk scan QR bagi rombongan juga, kalau berlima apakah hanya cukup satu kali scan saja perwakilan atau seluruhnya harus ikut scan. Selain itu jika ada yang telepon selularnya belum support sistem ini, apakah bisa dilakukan dengan sms atau pengembangan sistem lainnya,” ucapnya.

Sistem ini dibuat untuk mengatur flow atau alur dari para pengunjung dalam satu zona, sehingga menghindari terbentuknya kerumunan. "Dan pembatasan itu bukan dalam hitungan satu hari atau satu jam akan tetapi dalam satu waktu,” ujarnya.

Menurutnya, penolakan dari sejumlah pedagang kaki lima muncul karena mereka belum mendapat penjelasan detail. "Maka dengan ini kami berharap mulailah memahami niat baik dari Pemkot, ini semua adalah bagian dari penerapan protokol kesehatan,” katanya.

Masih menurut Heroe, pengunjung harus merasa aman dan nyaman saat berada di Malioboro, dengan begitu dapat dipastikan akan lebih banyak aktivitas di sana, termasuk perputaran ekonomi.

“Yang terpenting adalah menciptakan rasa aman, dan itu dapat tercipta dengan penerapan protokol kesehatan yang baik di Malioboro. Semua elemen harus mau aktif dan disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam kesehariannya,” ucap pria yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu. 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini