Gudeg.net- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tidak mau tergesa-gesa untuk membuka kembali proses pembelajaran tatap muka di sekolah maupun perguruan tinggi.
“Kami tidak akan gegabah untuk membuka pembelajaran tatap muka, semua perlu pertimbangan, jangan sampai malah memunculkan klaster pendidikan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Senin (3/8).
Menurut Aji, Gubernur DIY Sri Sultan Hamegkubuwono X juga telah mengingatkan agar tidak terburu-buru untuk membuka pembelajaran tatap muka.
Nantinya pembelajaran tatap muka akan diatur secara perlahan, uji coba akan dimulai dari pembukaan perguruan tinggi dan terus dilanjutkan sampai jenjang pendidikan paling bawah.
“Kalau kita buka untuk uji coba, yang pertama dari kampus-kampus dulu lalu akan di geser ke SMA terus ke bawahnya. Intinya jangan sampai tergesa-gesa harus penuh persiapan,” jelasnya.
Sementara itu Pemerintah Kota Yogyakarta, berencana akan meluncurkan sebuah program pembelajaran tatap muka yaitu Guru Berkunjung, dimana guru dengan murid akan bertemu namun dilakukan di luar sekolah.
Menurut Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, sistem Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) banyak menghadapi kendala seperti sulit mengakses PJJ hingga kesulitan akan pulsa data internet.
“Sistem Guru Berkunjung nantinya sebagai pemetaan para siswa yang kesulitan PJJ. Bila ada satu wilayah yang kesulitan bisa dikumpulkan jadi satu tempat dan guru akan mendatangi lokasi tersebut,” ujar Wakil Walikota Heroe Poerwadi.
Selain itu Pemkot Yogyakarta juga berencana akan melakukan simulasi pembelajaran secara tatap muka namun dengan pembatasan jumlah dan waktu.
“Kita sedang mempersiapkan uji cobanya. Mekanismenya, bisa bertemu satu atau dua kali dalam seminggu dan jumlahnya dibatasi,” ungkap pria yang juga merangkap sebagai Ketua Harian Penanganan Covid-19 Pemkot Yogyakarta itu.
Tapi di pesantren saya kembali 15 agustus nanti, masih ada kekhawatiran
Kirim Komentar