Gudeg.net- Pemerintah Kabupaten Sleman memutuskan untuk menutup Pasar Cebongan selama tiga hari, 15-17 September 2020.
Penutupan yang bertujuan untuk sterilisasi ini dilakukan seiring dengan ditemukannya seorang penjaga toilet pasar yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah melakukan tracing kontak erat, Pemkab Sleman menemukan adanya puluhan orang yang ikut terpapar dengan hasil positif Covid-19.
“Hasil tracing yang dilakukan oleh Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan, terdapat 19 orang terkonfirmasi positif Covid-19, jadi langkah penutupan untuk sterilisasi pasar harus dilakukan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo pada pernyataannya kepada awak media, Senin (14/9).
Pada awalnya Pasar Cebongan hanya di tutup satu blok saja, dimana lokasi tersebut merupakan lokasi penjaga toilet yang juga pedagang minuman yang dinyatakan positif Covid-19 berada.
Setelah dilakukan tracing pada satu blok ditemukan lima orang postif dan setelah ditelusuri lebih lanjut terdapat penambahan 12 orang positif berasal dari blok yang berbeda.
“Kami telah lakukan tes cepat dan tes usap pada pedagang beserta keluarganya yang kontak erat. Dengan 19 orang positif Covid-19 maka dapat dinyatakan Pasar Cebongan menjadi klaster penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Joko mengungkapkan, guna mencegah penyebaran lebih luas lagi, seluruh pihak yang pernah melakukan kontak erat diharapkan untuk melakukan isolasi mandiri.
“Beberapa kontak erat saat ini telah ada yang menghuni Asrama Haji Yogyakarta untuk karantina, sedangkan yang postif telah dirawat secara intensif di sejumlah rumah sakit,” ungkapnya.
Dinas Kesehatan meminta seluruh masyarakat Sleman untuk dapat memaklumi dan memahami atas penutupan Pasar Cebongan yang berada di Jalan Purbaya, Mlati, Kabupaten Sleman tersebut.
Kirim Komentar