Gudeg.net- Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo terima alat yang mampu mengirim informasi data gempa dan tsunami dengan cepat berkisar 2 menit.
Alat tersebut bernama Warning Receiver System (WRS) New Generation dan terpasang di dua lokasi yaitu di bagian utama YIA dan Stasiun Meteorologi (Stamet) bandara.
“Alat yang terbilang berteknologi baru dan canggih ini adalah bantuan dari BMKG dan mampu menyediakan data gempa serta tsunami dengan cepat,” ujar Agus Pandu Purnama, Pelaksana Tugas (Plt) General Manager Bandara Internasional Yogyakarta di sela-sela pelaksanaan Indian Ocean Wave Exercise 2020 (IOWave2020) di YIA, Selasa (6/10).
Mekanisme kerja dari WRS yaitu memancarkan sinyal bila terjadi gempa dan akan memberikan data lengkap mulai dari kedalaman, posisi, serta informasi berdampak tsunami atau tidak.
Menurut Pandu, seberapa besar kekuatan gempa yang terjadi secara otomatis akan terdeteksi oleh WRS sehingga YIA dapat melakukan mitigasi untuk meminimalisir jatuhnya korban.
“YIA berada di sekitar pantai dengan tingkatan gempa sekitar 7-9 Skala Richter (SR) dan WRS dapat memberikan peringatan sekitar 0-20 menit sebelum terjadi tsunami, maka kita memiliki jeda cukup waktu untuk melakukan evakuasi dengan cepat, demi mengurangi dampak korban,” tuturnya.
Sistem mitigasi YIA telah terbentuk dengan baik namun dengan tambahan alat dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) ini dapat membuat YIA semakin siap bila terjadi bencana gempa dan tsunami.
Pandu menjelaskan, sistem mitigasi bencana YIA terkoordinir dengan baik, melibatkan seluruh komunitas bandara dan warga sekitarnya.
“Komunitas YIA terdiri dari tim airline, ground support, BMKG, dan Stamet. Jadi dengan kerjasama yang baik artinya Bandara YIA siap menghadapi bencana tersebut,” jelasnya.
Indian Ocean Wave Exercise 2020 (IOWave2020) yang dilaksanakan hari ini merupakan sebuah latihan kesiapsiagaan mitigasi menghadapi bencana tsunami.
“Kegiatan ini sifatnya internasional dan diikuti oleh seluruh negara di dunia yang berada di Samudra Pasifik. Hari ini juga seluruh bandara di Indonesia melakukan latihan yang sama secara serentak,” kata Pandu.
Pandu juga mengapresiasi BMKG yang telah melibatkan YIA dalam kegiatan IOWAVE 2020 dan ini merupakan kegiatan mitigasi dunia pertama yang diikuti YIA.
Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Yogyakarta, Warjono mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan di YIA melihat bandara ini cukup siap dalam menghadapi potensi bencana tsunami.
“Tata letak YIA sangat berdekatan dengan laut atau pantai, selain itu terdapat juga pemukiman yang cukup padat di sini. Karenanya dengan latihan ini, YIA diharapkan dapat melakukan mitigasi dengan baik bila terjadi sesuatu,” ujarnya.
Kirim Komentar