Gudeg.net- Hotel Mutiara yang terletak di jantung Malioboro rencananya akan disulap menjadi sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
Hal itu dibuktikan Pemda DIY dengan membeli dua buah bangunan hotel sisi selatan dan utara. Tujuan pembelian hotel bertujuan sebagai lokasi yang akan difungsikan sebagai tempat UMKM memajang produknya yang akan dipasarkan.
“Ndak usah pake kalimat Mall UMKM ya. Nanti kita harapkan jualannya macam-macam jenis ya. Kita ingin memberi ruang untuk UMKM kita agar tumbuh berkembang,” ujar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat meninjau Hotel Mutiara, Rabu (21/10).
Sultan meninjau dua sisi bangunan hotel, untuk bangunan sisi utara terdiri dari 4 lantai dan bangunan sisi selatan terdiri dari 7 lantai.
“Prinsipnya kita bertahap membangunnya. kita coba kita coba dulu yang sebelah utara. Tahun ini kita lihat dulu ada perubahan seperti apa. Biar nanti di desain dulu,” jelasnya.
(ist)
Proyek pengerjaan renovasi masih belum bisa dilaksanakan tahun ini karena Pemda sedang menggenjot rencana untuk menjadikan hotel tempat display UMKM.
Sedangkan untuk desainnya masih dalam tahap rancangan dan proses renovasi rencananya akan dilakukan mulai tahun 2021.
“Kita kan belum mendesain dan pasti akan ada pembongkaran-pembongkaran maupun fasilitas lain yang harus harus diganti atau ditambah,” ungkap Ngarsa Dalem.
Sementara itu Sekda DIY Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, saat ini Pemda DIY sedang melakukan kajian terkait dengan kondisi gedung.
Pengkajian dilakukan di bangunan utara tersebut dahulu, yang memang diperuntukkan untuk UMKM dan akan dilanjutkan pada tahun 2021 untuk Detail Engineering Design (DED) dan uji kontruksi bangunan.
“Status Hotel Mutiara dibeli oleh Pemda DIY. Nanti kita coba sebelah utara kita desain untuk keperluan UMKM, istilah beliau (Sultan) UMKM naik kelas. Nanti kita liat setelah kajian dilakukan,” ujarnya.
(ist)
Aji menambahkan, bangunan hotel tidak akan dirobohkan, tapi akan dilakukan perombakan-perombakan sesuai kebutuhan.
“Direnovasi itu pasti, tapi tidak akan ada perobohan dan pembangunan dari awal. Ruang-ruang pada gedung akan difungsikan seoptimal mungkin dan tidak akan melakukan pemborosan anggaran,” tambahnya.
Kirim Komentar