Gudeg.net- Peningkatan status Siaga Gunung Merapi direspon cepat oleh BPBD DIY dengan melakukan sejumlah koordinasi dengan perangkat desa dan instansi lainnya yang berada di area ancaman erupsi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan perangkat desa Cangkringan dan lainnya guna mengambil langkah lebih lanjut. Karena untuk Cangkringan ada tiga desa yang masuk ke dalam perkiraan daerah bahaya,” ujar Wahyu Pristiawan Buntoro, Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (5/11).
Hasil dari koordinasi diantaranya menentukan langkah prosedur evakuasi baik manusia maupun hewan, transportasi pengungsi, barak pengungsian, logistik di lokasi pengungsian dan menutup segala aktifitas warga di sekitar lereng Merapi.
Ke tiga desa yang masuk ke dalam daerah ancaman berbahaya erupsi Merapi adalah Desa Glagaharjo Dusun Kalitengah Lor, Kepuharjo Dusun Kali Adem dan Umbulharjo Dusun Pelemsari.
“Prioritas evakuasi yang paling utama adalah kelompok rentan (manula dan anak-anak) yang berada di tiga dusun yaitu Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen. Bila dibutuhkan, semuanya akan dievakuasi ke barak terdekat,” jelasnya.
Sedangkan rencana lokasi barak pengungsian untuk Kecamatan Cangkringan berada di tiga tempat yaitu Balai Desa Kepuharjo, Sekolah SMPN 2 Cangkringan, dan Ex-SMKN 1 Cangkringan.
Pria yang akrab di sapa Mas Prist itu mengungkapkan, tim TRC BPBD DIY dan BPBD Sleman akan mempersiapkan seluruh kebutuhan utama bagi warga di barak pengungsian.
“Kami akan siapkan keperluan air, sanitasi, lampu penerangan, perlengkapan tidur hingga dapur umum. Selain itu, juga memastkan penerapan protokol kesehatan di seluruh area yang akan digunakan,” ungkapnya.
Prist mengimbau kepada selurah warga untuk tidak panik namun tetap waspada dan bila warga ingin mengungsi segera melapor kepada pihak desa terdekat.
“Semua pergerakan pengungsian masih menunggu instruksi dari Balai Desa Glahagharjo, jika ada keresahan dari warga, pihak desa akan tetap menampung,” imbaunya.
Hingga saat berita ini diturunkan, kondisi Gunung Merapi masih terus fluktuatif baik dari kegempaan yang semakin tinggi dan visual gunung tidak dapat teramati karena cuaca mendung.
Kirim Komentar