Seni & Budaya

Ini Karya Pemenang Matra Kriya Fest 2020

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Rabu, 25 November 2020 09:30
Ini Karya Pemenang Matra Kriya Fest 2020
Penyerahan hadiah kepada pemenang Matra Kriya Fest 2020, Senin (23/11) - Dok Media Relation MKF 2020

Gudeg.net - Sukses menjaring ratusan karya perupa muda dari seluruh Indonesia, Matra Kriya Fest (MKF) 2020 ditutup di Pendhapa Art Space, Senin (23/11). Dalam kesempatan ini diumumkan nama-nama pemenang.

Sebanyak 40 karya yang dipamerkan disaring menjadi 12 nominasi yang memperebutkan empat kategori yaitu karya terbaik, karya inovasi dan kreasi terbaik, karya local content terbaik, serta juara favorit. Pameran sendiri berlangsung 14-23 November 2020.

Terpilih menjadi pemenang karya terbaik, "Gunungan Nusantara" karya Adek Dimas Ajisaka. Karya ini mengambil konsep gunungan dalam pagelaran wayang kulit yang merepresentasikan tatanan kehidupan, yang merupakan simbol keanekaragaman yang menyatu harmonis dalam ruang kehidupan. 


Karya Adek Dimas Ajisaka berjudul "Gunungan Nusantara" 

Semangat keanekaragaman inilah yang melatarbelakangi penciptaan karya tersebut. Kekayaan budaya dan sumber daya alam nusantara secara visual digambarkan lewat tokoh Semar, yang diartikan sebagai kebijaksanaan. 

Sedangkan daun jati sebagai media penciptaan karya dapat dimanai sebagai kekayaan hayati alam Indonesia. 

Sementara itu pemenang kategori Local Content terbaik dimenangkan Amri Abdillah dengan karyanya "Friendly For Disasater". Karya ini merekam nusantara yang menjadi jalur cincin api dunia. 


Karya Thoha Amri Abdillah berjudul Friendly For Disaster

Ketangguhan dan sikap sabar masyarakat menghadapi bencana seperti tsunami, gempa bumi, dan gunung meletus, ia tuangkan lewat ukiran kayu dengan sentuhan warna dan goresan tumbuh-tumbuhan yang kental nuansa tradisional.
 
Karya "Ngadu Jago Marang Bopo" membawa Stefanus Bintang Kumara meraih juara kategori karya inovasi dan kreasi terbaik. Karyanya ini berangkat dari kepedulian akan wayang beber yang yang mulai luput dari perhatian masyarakat. Hal tersebut memunculkan ide kreatif untuk mengembangkan dan mengubah struktur dari wayang beber pada umumnya.
 
Karya Stevanus Bintang Kumara berjudul  Ngadu Jago Marang Bopo

Pembaruan ini merupakan sebuah penggabungan antara wayang beber dengan batik. Karya ini bertujuan memperkenalkan kembali wayang beber sebagai edukasi melalui kesenian. 

Juara favorit diraih oleh Lejar Daniartana Hukubun. Ayah yang berasal dari Papua dan ibu dari Yogyakarta menginspirasi Lejar menciptakan karya “Wayang Papua merek KK. Lejar”. 


 Karya Lejar Daniartana Hukubun berjudul Wayang Papua merek KK. 

“Dari dua kutub kebudayaan yang digabungkan tersebutlah lahir hal baru seperti yang dilakukan juga oleh Steve Jobs. Selain itu, karya saya juga terinspirasi dari pemikiran yang ada dalam buku Seni dan Daya Hidup dalam Perspektif Quantum yang ditulis oleh M. Dwi Marianto," katanya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini