Gudeg.net - Paniradya Kaistimewaan DIY menggelar "Peringatan 75 Tahun Yogya Kota Republik" pada Senin (4/1). Acara yang digelar untuk memperingati peristiwa sejarah kepindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946 silam tersebut diisi dengan pemutaran video dokumenter, talkshow dan pentas sendraswara.
Acara ini berlangsung di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, disiarkan secara live streaming melalui akun Youtube Paniradya Kaistimewaan. Pada awal acara, hadirin disuguhi pemutaran video dokumenter yang berisi narasi sejarah mengenai kepindahan Ibukota RI ke Yogyakarta.
Selanjutnya, masuk pada sesi talk show yang menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain GKR Mangkubumi, Penghageng Dworopuro Kasultanan Ngayogyakarta KRT Jatiningrat, Penghageng Kawedanan Budaya lan Pariwisata Kadipaten Pakualaman KPH Indrokusumo dan Guru Besar UGM Prof. Joko Suryo.
"Ngayogyakarta Hadiningrat ini memberikan contoh yang luar biasa, karena bisa memberikan contoh nyawiji (konsentrasi), greget (semangat), sengguh (jati diri), ora mingkuh (bertanggung jawab)," kata KRT Jatiningrat saat talk show.
Berikutnya, sebanyak 50 orang pelajar tingkat SD hingga SMA berkolaborasi mementaskan drama musikal Yogya Kota Republik sembari memainkan karawitan. Sendraswara sendiri adalah besutan Pardiman Djoyonegoro dan tim Omah Cangkem.
Widihasto Wasana Putra, Koordinator Sekber Keistimewaan DIY, mengatakan, perisitiwa kepindahan ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta dari 4 Januari 1946 hingga 28 Desember 1949 menjadi bukti nyata bahwa peran Yogyakarta sangat besar bagi tegaknya eksistensi NKRI.
Tak hanya memberikan tempat, Widihasto menambahkan, pemimpin Yogyakarta saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Adipati Pakualam VIII juga menanggung semua kebutuhan operasional para pemimpin negara, para menteri beserta keluarganya.
Dalam suatu kesempatan di Menumbing, Bangka, akhir Mei 1949, Sultan bahkan menyerahkan selembar cek senilai 6 juta Gulden kepada Soekarno sebagai biaya memulai kembali pemerintahan RI.
Saat Yogyakarta menjadi ibukota RI, terjadi banyak peristiwa yang menentukan sejarah Bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut antara lain agresi militer II Belanda, Serangan Umum 1 Maret, Yogya Kembali, pelantikan Soekarno sebagai presiden RIS di Siti Hinggil, hingga lahirnya unversitas tertua di Indonesia UGM.
"Beragam konten dalam peringatan 75 Tahun Yogya Kota Republik yang diproduksi Sekber Keistimewaan DIY ini dimaksudkan sebagai edukasi sejarah bagi masyarakat, khususnya generasi muda, sekaligus upaya untuk memperkokoh jiwa nasionalisme dan patriotisme," kata Widihasto dalam keterangan tertulis, Jumat (1/1).
Kirim Komentar