Gudeg.net- Gunung Merapi terus memperlihatkan aktivitas vulkaniknya, hal tersebut dibuktikan dengan keluarnya guguran lava pijar dari puncak gunung.
Seperti yang terjadi sepanjang malam, Selasa (5/1) hingga Rabu (6/1) dinihari, Merapi terpantau memuntahkan sekitar empat kali lava pijar.
“Guguran lava pijar terjadi sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimum sekitar 400 meter, mengarah ke Kali Krasak . Intensitasnya masih tergolong kecil,” ujar Heru Suparwaka, Anggota BPPTKG Penyusun Laporan Aktivitas Gunung Merapi, Rabu (6/1).
Pantauan Gudegnet dari Desa Wisata Ngrangkah, Cangkringan, Sleman, pada dinihari Merapi mengeluarkan suara guguran sebanyak dua kali.
Suara guguran tersebut terdengar cukup jelas namun tidak diikuti dengan adanya guguran lava pijar. Suara guguran seperti gemuruh tersebut sempat membuat sejumlah relawan Merapi seketika melihat ke arah puncak gunung dengan tinggi 2.930 mdpl itu.
“Ini suara guguran terdengar cukup jelas, dan terjadi sebanyak dua kali. Diperkirakan guguran yang terjadi akan merubah morfologi dari puncak Merapi,” ujar Mbah Sumo, Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD DIY saat ditemui di Desa Ngrangkah.
Mbah Sumo menambahkan, suara guguran beberapa waktu ini sering terdengar dan perubahan morfologinya dapat terlihat pada saat siang hari.
“Suara guguran ini, membawa batu dari atas puncak dan dampaknya dapat kita lihat ketika matahari sudah keluar. Akan terlihat bebatuan yang turun dan terus terjadi beberapa hari ini," tambahnya.
Sementara itu menurut laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan hari Selasa (5/1) pukul 18.00-24.00 WIB, tercatat data kegempaan Merapi masih cukup tinggi.
Gempa guguran terjadi sebanyak 23 kali, amplitudo 3-41 mm dengan durasi 11-127 detik, gempa hembusan sebanyak 11 kali, amplitudo 2-8 mm dengan durasi 9-33 detik dan gempa fase banyak terjadi 75 kali amplitudo 3-31 mm dengan durasi 4-11 detik.
Selain itu terjadi juga gempa vulkanik dangkal sebanyak 16 kali amplitudo 34-75 mm durasi 12-39 detik dan gempa tektonik jauh sebanyak 1 kali amplitudo 4 mm dengan durasi 43 detik.
Dengan peningkatan ini, BPPTKG mengimbau agar warga sekitar Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk tetap waspada atas segala kemungkinan yang terjadi.
Sejak dinaikan status menjadi Siaga (level III) pada 5 November 2020 lalu, warga dan wisatawan diminta untuk menjaga jarak aman yaitu 5 Km dari puncak Merapi.
Kirim Komentar