Gudeg.net- Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur sekitar 1.800 meter atau 1,8 kilometer pada Selasa (19/1) dini hari.
Dari data yang dihimpun Gudegnet dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran kali ini merupakan yang terjauh.
Sebelumnya Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 meter pada Sabtu (16/1) dan 1.000 meter pada Senin (18/1).
“Terjadi awan panas guguran pada Gunung Merapi tanggal 19 Januari 2021 pukul 02.27 WIB dengan luncuran sejauh 1.800 meter atau 1,8 kilometer” ujar Triyono, penyusun laporan Gunung Merapi BPPTKG, Selasa (19/1).
Dari pengamatan BPPTKG, Triyono menjelaskan, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 milimeter dan berdurasi 209 detik.
“Awan panas meluncur ke arah Barat Daya arah Kali Krasak dan Kali Boyong. Tinggi kolom saat luncuran berkisar antara 500 meter dan angin bertiup ke arah timur,” jelasnya.
Sejak dinaikkan status menjadi Siaga (level III), Gunung Merapi terus memperlihatkan peningkatan aktivitas vulkaniknya. Mulai dari guguran lava pijar hingga kegempaan yang tinggi .
Sementara itu Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyampaikan, saat ini gunung Merapi masuk ke dalam fase erupsi dengan bahaya potensi berupa lontaran material dan awan panas.
“Merapi masih terus beraktivitas, warga agar tetap menjaga jarak aman sejauh 5 kilometer dari puncak dan mewaspadai adanya banjir lahar dingin pada aliran sungai yang berhulu di Merapi,” imbau Hanik.
Kirim Komentar