Gudeg.net- Dalam sepekan Gunung Merapi telah mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar dan empat kali awan panas.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporan mingguan pengamatan Gunung Merapi periode tanggal 1-7 Januari 2021.
“Guguran lava pijar pertama terjadi pada 4 Januari 2021, dan hingga kemarin, Kamis (7/1) ada sekitar 19 kali guguran lava pijar dan empat awan panas guguran,” ujar Hanik Humaida.
Hanik menjelaskan, guguran lava pijar pertama beramplitudo 33 mm dengan durasi sekitar 60 detik dan mengarah ke barat daya.
“Guguran lava pijar pertama mengarah ke Kali Krasak dan suara gugurannya terdengar dengan jelas dari Pos Pemantauan Babadan,” jelasnya.
Selain itu terjadi juga perubahan morfologi pada puncak gunung dampak dari guguran lava pijar dan awan panas guguran.
Analisis morfologi berdasarkan foto dari sektor barat daya pada stasiun Tunggularum, pada 7 januari terhadap 24 Desember 2020 menunjukkan terjadinya perubahan karena aktivitas guguran dan adanya kubah lava baru.
Hanik mengungkapkan, terjadi juga laju pemedekan jarak atau deformasi sekitar 15 centimeter per harinya. “Pantauan alat EDM menunjukkan laju deformasi terus bertambah,” ungkapnya.
Sedangkan untuk data kegempaan selama sepekan menunjukan peningkatan. BPPTKG mencatat telah terjadi empat kali awan panas guguran, 541 gempa vulkanik dangkal, 2.270 gempa fase banyak, empat kali gempa low frekuensi, 611 gempa guguran, 628 gempa hembusan dan empat gempa tektonik.
“Seiring dengan peningkatan aktivitas Merapi, data kegempaan minggu ini lebih tinggi dari minggu lalu,” tuturnya.
Dari data BPPTKG yang terkumpul menyatakkan, guguran lava pijar yang terjadi berjarak maksimal 800 meter dan mengarak ke Kali Krasak. Sedangkan luncuran awan panas sebanyak empat kali dengan jarak luncur diperkirakan kurang dari 1 Km ke arah kali Krasak.
Kirim Komentar