Pariwisata

Digelar Juli, Sleman Temple Run Akan Dilaksanakan ''Hybrid''

Oleh : Trida Ch Dachriza / Kamis, 01 April 2021 21:00
Digelar Juli, Sleman Temple Run Akan Dilaksanakan ''Hybrid''
Mantan Bupati Sleman, Sri Purnomo membuka Sleman Temple Run 2019/dok. Humas Sleman

Gudeg.net—Gelaran Sleman Temple Run (STR) 2021 yang digadang dapat menarik minat wisatawan, sedang digodok oleh Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Sleman agar tetap dapat dilaksanakan di tengah pandemi.

Untuk menghindari kerumunan, STR akan dilaksanakan secara hybrid atau dengan dua metode, luring dan daring.

“Nanti kita ada hybrid. Kalau (kategori) prestasi tidak bisa divirtualkan, tapi kalo yang fun bisa virtual,” ujar Aris Herbandang, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sleman kepada Gudegnet di sela-sela pembukaan Muffest 2021 di Hartono Mall, Rabu (31/3).

Menurut Aris, pihaknya masih membahas konsep yang dapat mengintegrasikan lomba kompetisi dan penggembira. Kedua hal ini akan dikombinasikan tanpa melanggar prokes Covid-19.

Ditanya mengenai potensi sport tourism lainnya untuk menarik wisatawan yang anjlok di tahun 2020, Aris mengatakan bahwa sementara ini baru STR yang digodok sebagai pionir.

“Karena kita juga masih mengatur betul, mengonsep betul yang mekanismenya standar. Untuk teman-teman peserta dan panitia yang aman itu seperti apa,” ujar Aris lagi.

Penyelenggaraan event olahraga wisata besar ini direncanakan dilaksanakan di bulan Juli 2021 mendatang. Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya mengatakan, Dinpar Sleman membutuhkan dukungan dari seluruh pihak untuk menyelenggarakan STR 2021.

Menurutnya, mekanisme penyelenggaraan baru dibahas dengan pimpinan-pimpinan terkait seperti pihak Kepolisian dan lainnya.

Walau tanpa STR, menurut Suci, Dinpar Sleman tetap mendukung sport tourism dalam bentuk lain. Hal yang telah dilaksanakan oleh Dinpar Sleman dalam mendukung hal ini misalnya memfasilitasi pesepeda dengan pos dan acara sepeda.

“(Dispar) Memfasilitasi di beberapa titik desa wisata. Ada stanplat pit (terminal sepeda) di beberapa tempat, terus fam trip, yang seperti itu,” ujar Suci.

Aris juga menyampaikan ada tren-tren bersepeda bersama-sama dalam kelompok kecil seperti tren bersepeda sekeluarga atau kantor dengan jumlah sedikit.

Menurut Aris, penggiat di daerah-daerah wisata yang difasilitasi oleh Dispar sudah dapat menangkap peluang tersebut.

“Kemudian masing-masing itu dengan keunikannya, dengan kuliner khasnya, bikin pit stop atau terminal pit untuk mereka istirahat,” ujar Aris.

Sektor pariwisata Sleman sebelum pandemi menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 25 persen melalui kunjungan wisatawan yang cukup tinggi. Namun, pandemi menurunkan kunjungan wisatawan ini.

Kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman pada tahun 2018 sebanyak 8 juta wisatawan, 2019 sebanyak 10 juta wisatawan, dan pada 2020 lalu kunjungan menurun menjadi 4 juta wisatawan saja.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM



    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini