Gudeg.net- Pada H-9 Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah /2021 sejumlah pedagang pakaian di Pasar Beringharjo resah karena sepinya pembeli
Dari pantauan Gudegnet, keadaaan salah satu pasar sandang terbesar di DIY tersebut lengang bahkan banyak para penjaga toko hanya duduk-duduk santai.
Sepinya kondisi pasar dimulai dari lantai dasar yang merupakan deretan los batik hingga lantai tiga yang merupakan los penyedia baju muslim, kerudung dan perlengkapan lainnya.
Lantai tiga yang biasanya dipenuhi oleh para pengunjung untuk membeli berbagai persiapan menjelang Lebaran, kali ini sepi.
Hanya ada segelintir warga yang sedang memilih-milih baju muslim dan kerudung di sejumlah toko. Selain itu toko yang menyediakan pakaian lainnya juga tidak jauh berbeda, sepi akan pembeli.
“Biasanya jelang Lebaran sudah ramai pembeli, ini sudah H-9 tapi masih seperti ini kondisinya. Kami ya bingung sekaligus resah dengan suasana ini,” ujar Sari salah satu pramuniaga di toko pakaian muslim Hijab Syari’i di Pasar Beringharjo, Selasa (4/5).
Menurut Sari, salah satu alasan sepinya pembeli dikarenakan para perantau belum kembali atau mudik ke Yogyakarta pada Lebaran tahun ini. ‘Ya mungkin belum mudik semua orang perantau, lagipula ini masih situasi Covid,” tuturnya.
Toko di tempat Sari bekerja untuk Lebaran kali ini memberikan sejumlah promo dan diskon untuk pembelian perlengkapan baju muslim baik wanita maupun pria. Namun hal tersebut belum merubah keadaan dari sepinya pengunjung yang mampir di tokonya dan toko-toko lainnnya.
“Setiap Lebaran pasti ada diskon atau beli 1 dapat dua tapi ya tetap sepi mas. Ada sih yang beli tapi tidak sesuai target,” katanya.
Sementara itu hal yang sama dirasakan oleh para penjual batik di lantai dasar. Deretan los batik mulai dari bagian depan hingga tengah Pasar Beringharjo tersebut minim pengunjung, tidak terlihat seperti biasanya.
Winarti, pramuniaga salah satu los batik mengatakan, bila pengunjung tetap sepi sampai mendekati Lebaran maka bisa dikatakan tahun ini lebih buruk dari tahun lalu.
“Tahun lalu Lebaran sudah sepi dan sekarang juga tetap sepi, kita bisa tutup atau kemungkinan sampai gulung tikar kalau begini,” kata dia.
Tidak sedikit dari para penjual batik yang terlanjur memesan persedian baju batik dalam jumlah banyak untuk stok Lebaran dari sejumlah produsen.
Walaupun sepi akan pegunjung namun para pedagang di tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Mereka terlihat tetap menggunakan masker untuk melayani para pembeli atau sekedar berbincang dengan pramuniaga toko yang bersebelahan.
Winarti berharap, detik-detik mendekati Lebaran, pasar dapat ramai dikunjungi pembeli hingga merekapun dapat merasakan keuntungan untuk dinikmati saat berIdulfitri.
“Mudah-mudahan mendekati Lebaran besok, baik H-3 sampai H-1 mulai ramai. Stok kami banyak sekali soalnya,” harap pramuniaga yang tetap membuka tokonya walaupun sepi mulai pukul 08.00-16.00 WIB itu.
Kirim Komentar