Gudeg.net- Budayawan Emha Ainun Najib atau yang kerap disapa Cak Nun merasa sangat kehilangan sosok almarhum Azwar AN yang meninggal dunia pada hari ini, Senin (27/12) dini hari.
Bagi Cak Nun, Azwar AN adalah seniman besar yang dimiliki oleh Yogyakarta. Pertemanan antara Cak Nun dengan almarhum sudah cukup lama yaitu sejak tahun 1970-an.
“Pertemanan saya dengan bang Azwar itu sudah lebih dari 50 tahun dan sepanjang itu saya bisa katakan, beliau adalah orang baik,” ujar Cak Nun saat memberikan pidato di rumah duka, Griya Wirokerten Indah, Kotagede, Yogyakarta.
Cak Nun sempat bercerita awal dirinya bertemu dengan almarhum. Momen itu adalah ketika Cak Nun mendapatkan honor menulis dari kantor majalah tempat almarhum bekerja.
Cak Nun berkata, ketika mendatangi kantor almarhum, dirinya belum menjadi apa-apa, baru menjadi penulis kecil di tahun 1973.
“Honor pertama saya sebesar Rp.125 dan yang memberikan adalah Bang Azwar sebagai redaktur di majalah itu. Saat itu tidak pernah saya lupakan sampai sekarang,” kata dia.
Ia juga sempat malu-malu saat bertemu, karena masih terlihat miskin dan tidak memiliki apa-apa. Namun almarhum menyambut dengan penuh kasih sayang, tidak memandang besar atau kecilnya Cak Nun saat itu.
"Dari situ saya berpikir, iki wong (ini orang) khusnul khayat, apik kabeh (ini orang bagus semua) tidak ada cacat,” tambah Cak Nun.
Dalam pidatonya Cak Nun juga sempat berkelakar, bahwa dirinya dan almarhum tidak termasuk ke dalam rangkaian nama-nama seniman besar asal Yogyakarta versi internet.
"Tadi saya browsing, siapa saja seniman besar yang ada di Yogyakarta ini dan nama Bang Azwar tidak ada, apalagi saya,” kelakar Cak Nun yang disambut tertawa para pelayat.
“Namun bagi kami semua, Bang Azwar itu orang besar, wong agung. Orang yang mengayomi kami semua dan orang yang sangat kami percaya,” lanjut pentolan grup musik rohani Kyai Kanjeng itu.
Cak Nun juga merasa lega, bahwa hutangnya berupa pementasan teater yang telah dijanjikan sejak tahun 1972 sudah terbayarkan. Pementasan teater yang dimaksud berjudul Mlungsungi yang dibawakan oleh seluruh pemain teater yang ada di Yogyakarta.
“Tahun 72, Bang Azwar meminta saya membuatkan naskah teater dan baru tahun ini saya realisasikan. Alhamdulillah, almarhum juga sudah mengetahui, walau mungkin tidak dapat melihat pementasannya,” kata Cak Nun.
Pementasan Mlungsungi rencanannya akan diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada bulan Maret tahun 2022 mendatang.
Di akhir pidatonya, Cak Nun mendoakan, agar sanak keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan, tawakal dan dapat menerima kepergian almarhum.
“Bang Azwar meninggalkan kita semua dalam hati yang bahagia, punya anak cucu yang baik dan teman-teman yang baik. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan selalu dilimpahkan rezeki,” doa dia.
Seniman teater Indonesia Azwar AN dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Alas Botak, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.
Kirim Komentar