Gudeg.net - Memperingati “Serangan Umum 1 Maret”, diadakan pameran bertajuk Daulat & Ikhtiar di Benteng Vredeburg Yogyakarta pada 1-30 Maret 2022. Sejumlah artefak peninggalan peristiwa sejarah tersebut direspon menjadi narasi baru. Sumber narasi diambil dari Monumen Serangan Umum 1 Maret yang terletak di Kilometer 0 tersebut.
Peringatan perang 6 jam di Ibukota RI, Yogyakarta ini diadakan sebagai bentuk rasa hormat kepada para pejuang revolusi kemerdekaan Indonesia pada 1949. Peristiwa yang juga sedang digagas menjadi hari besar nasional ini meninggalkan sejumlah artefak yang kini tersimpan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Kurator Mikke Susanto dalam keterangan tertulis, Minggu (27/2) menyampaikan, “Monumen karya pematung Saptoto dibuat tahun 1973 ini mempresentasikan 5 karakter utama: tentara, pelajar, petani, perempuan, dan pemuda. Dari sini lah para seniman (Dedy Sufriadi, Lutse Lambert, Riyan Kresnandi, Tempa, Broken Pitch) mengelola narasi masa lalu menjadi nilai-nilai yang kontekstual, bagi generasi saat ini dan masa depan.”
Lebih lanjut dijelaskan, narasi inilah yang menyatukan tujuan pameran tentang pentingnya memorabilia sebagai titik pemikiran. Konsepnya bersifat kultural, sosial, namun menjadi sarana rekreasi yang berkualitas.
Melalui karya seni visual, penonton diajak menelusuri sejarah dan membingkanya menjadi ruang baru yang rileks, egaliter, namun tetap memberi ruang kritis. Kesimpulannya, terkuak bahwa keberhasilan Serangan Umum ini merupakan hasil ikhtiar bersaa antarelemen dalam meraih kedaulatan bangsa.
Pameran ini diinisasi oleh Kemendikbud-ristek RI, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bermitra dengan Jurusan Tata Kelola Seni FSR ISI Yogyakarta dan Majalah Intisari.
Kirim Komentar