Dicanangkanannya Visit Indonesia Year 2008 oleh pemerintah awal tahun ini diharapkan mampu mengembalikan citra Indonesia
di mata dunia internasional khususnya bagi perkembangan pariwisata di Jogjakarta
yang juga mencanangkan Visit Jogja Year 2008.
Pascagempa 2006 lalu, meski tingkat kunjungan wisatawan ke Jogjakarta dan Jateng
khususnya ke Candi Prambanan sempat mengalami penurunan, namun perlahan tapi pasti,
pada tahun 2007 jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan
mancanegara mengalami kenaikan hingga 30 persen dari 490.000 pengunjung pada tahun
2006 menjadi 624.000 pengunjung pada tahun 2007.
"Dibanding pada tahun 2006 yang memang terpuruk akibat gempa bumi, pada tahun
2007 pengunjung Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dari wisatawan nusantara
maupun wisatawan mancanegara perlahan tapi pasti mengalami kenaikan hingga 30
persen dari 490.000 pengunjung pada tahun 2006 menjadi 624.000 pengunjung pada
tahun 2007," kata Sekretaris PT (Persero) Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan,
dan Ratu Boko, Jamari kepada GudegNet siang tadi (07/01).
Diharapkan oleh pihak PT (Persero) Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko; kondisi seperti ini akan menjadi lebih baik lagi dengan di canangkannya Visit
Jogja year 2008 oleh pemerintah.
Menurut Jamari, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara
maupun mancanegara pihak PT (Persero) Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan,
dan Ratu Boko akan mengadakan berbagai kegiatan baik peningkatan promosi dan sosialisasi
tentang Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko maupun optimalisasi kegiatan
yang mampu menarik wisatawan seperti pagelaran mahakarya Borobudur pada Juni,
Juli dan September 2008 dan sendratari Ramayana di Candi Prambanan.
"Untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara,
PT (Persero) Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko akan mengadakan
berbagai kegiatan baik peningkatan promosi dan sosialisasi tentang Candi Borobudur,
Prambanan, dan Ratu Boko maupun optimalisasi kegiatan yang mampu menarik wisatawan
seperti Pagelaran Mahakarya Borobudur pada Juni, Juli dan September 2008 dan Sendratari
Ramayana di Candi Prambanan," tambah Jamari.
Disamping kegiatan utama tersebut, berbagai kesenian rakyat khas daerah masing-masing
di sekitar obyek wisata seperti jathilan, reog, kroncong, dan campursari juga
akan setiap hari Sabtu dan Minggu di Candi Prambanan; sedangkan di Candi Borobudur
akan digelar kesenian lokal khas Magelang.
"Tak hanya mengandalkan kegiatan rutin di atas (pagelaran mahakarya borobudur dan sendratari ramayana-red), kita juga akan menampilkan kesenian rakyat khas daerah masing-masing di sekitar
obyek wisata seperti jathilan, reog, kroncong, dan campursari juga akan setiap
hari Sabtu dan Minggu di Candi Prambanan; sedangkan di Candi Borobudur akan digelar
kesenian lokal khas Magelang," pungkasnya.
Tahun 2008, seiring dengan dicanangkannya Visit Indonesia Year 2008, diharapkan
akan mampu memperbaiki sektor pariwisata khususnya Jogjakarta agar dapat kembali
bangkit setelah keterpurukan pascagempa 2006.
Pariwisata
Visit Jogja Year 2008, Modal Awal Kebangkitan Pariwisata Jogja

Kirim Komentar