Ditemui GudegNet usai menerima penghargaan Mon Decor Lifetime Achievement Award Senin (28/01) pada penutupan Biennale Jogja IX-2007 di Jogja National Museum
(JNM), Edhi Sunarso merasa tersanjung telah mendapatkan penghargaan tersebut.
"Saya merasa tersanjung mendapatkan penghargaan tersebut. Ini merupakan sebuah
pengertian yang begitu besar dari seniman muda kepada seniornya," ungkap seniman
yang kini tinggal Jl. Kaliurang Km. 5,5 No. 72 Yogyakarta.
Pesannya, agar seniman muda sekarang tidak bosan-bosan menciptakan karya eksperimen
sebanyak-banyaknya. Menurutnya, seniman juga tidak boleh cepat puas dengan apa
yang telah diciptakannya agar karya seni tersebut dapat tahan lama.
"Seniman muda sekarang jangan bosan-bosan menciptakan karya eksperimen yang sebanyak-banyaknya.
Seniman tidak boleh cepat puas dengan apa yang telah diciptakannya agar karya
seni tersebut dapat tahan lama," tambahnya.
Menurutnya, untuk menjadi seorang seniman yang besar haruslah melalui tahapan
panjang yang tidak sederhana. Seorang seniman harus punya dedikasi dan loyalitas
yang tinggi serta mampu menghasilkan karya yang mempunyai daya serap atau daya
ikat yang tinggi bagi masyarakat.
"Untuk menjadi seorang seniman yang besar haruslah melalui tahapan panjang yang
tidak sederhana. Saya sendiri mulai menciptakan karya seni sejak tahun 50-an.
Di sampingitu, seorang seniman harus punya dedikasi dan loyalitas yang tinggi
serta mampu menghasilkan karya yang mempunyai daya serap atau daya ikat yang tinggi
bagi masyarakat," pungkasnya.
Seni & Budaya
Edhi Sunarso: Seniman Muda Jangan Cepat Puas Dulu
![Edhi Sunarso: Seniman Muda Jangan Cepat Puas Dulu Edhi Sunarso: Seniman Muda Jangan Cepat Puas Dulu](/images/upload/Edhi_Sunarso.jpg)
Pada penutupan Biennale Jogja IX-2007 Senin (28/01) di Jogja National Museum
(JNM), bersama Soedarso Soepadmo, Edhi Sunarso mendapatkan penghargaan Mon Decor Lifetime Achievement Award dari panitia Biennale Jogja IX-2007 atas dedikasinya yang tinggi terhadap seni
rupa Indonesia.
Kirim Komentar