Perayaan Waisak tahun ini terasa luar biasa karena pelaksanaannya bertepatan dengan sebuah momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia, Seabad Kebangkitan Nasional.
Dalam pelaksanaannya nanti, peringatan Waisak yang tahun ini bertema "Perkokoh Kerukunan Bangsa, Tingkatkan Kepedulian Semua" ini akan lebih mengoptimalkan peran Candi Borobudur sebagai sarana utama untuk ritual bagi umat Budha, dari pada perayaan yang mengedepankan hura-hura semata.
"Hari Waisak tahun ini luar biasa karena bertepatan dengan Seabad Kebangkitan Nasional. Dalam penyelengaraannya nanti, panitia akan menjadikan Candi Borobudur murni sebagai sarana ritual, bukan hura-hura semata," kata Bhiksu Andhanavira Mahasthavira, Ketua Umum Panitia Perayaan Waisak Nasional 2552/2008 Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) dalam jumpa pers di Vihara Buddha Prabha, Yogyakarta (12/05).
Rangkaian kegiatan Waisak akan dimulai pada hari Sabtu, 18 Mei 2008 dengan mengambil air berkah Waisak dari mata air di Umbul Jumprit, Temanggung dan pada hari yang sama mengambil api alam abadi di Mrapen, Grobogan. Air dan api ini puja dipersembahkan di Candi Mendut sebagai tanda awal puja bhakti yang akan dipimpin oleh para bhikku, bhiksu dan bhiksuni dari jajaran Konferensi Agung Sangha Indonesia beserta para pandita dan umat.
Sedangkan untuk tanggal 19 Mei, akan dilangsungkan pembacaan parrita, mantra dan sutra secara terus menerus di Candi Mendut dan Borobudur hingga menjelang Waisak tiba.
pada tanggal 20 Mei dini hari, para bhikshu dan pandita beserta umat akan melakukan puja paradakshina mengelilingi Candi Borobudur. Tiap tiga langkah yang dibuat akan diikuti dengan satu kali berlutut kepada Triratna, yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha. Pada pukul 08.00 WIB, para bhikhu, bhiksu, bhiksuni, pandita, dan umat bersiap-siap di Candi Mendut menyambut sat Waisak dengan melakukan meditasu bersama seluruh umat Buddha pada pukul 09.11 WIB, yakni memperingati saat kelahiran, pencapaian penerangan sempurna dan wafatnya guru agung, Buddha.
Untuk menwujudkan tema Waisak tahun ini, "Perkokoh Kerukunan Bangsa, Tingkatkan Kepedulian Semua", panitia Waisak Nasional akan menggelar sejumlah acara seperti bhakti sosial, pengobatan grtis, penghijauan yang akan dipusatkan di Rembang, Kudus, Pati, Jepara, dan Magelang. Rencananya, kegiatan akan diselenggarakan pada 14 - 19 Mei 2008 dengan melibatkan lebih dari 9000 orang.
Peringatan Waisak Nasional 2008 akan dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Mei 2008 di Candi Borobudur dan Candi Mendut di Magelan, Jawa Tengah. Kemudian Perayaan Waisak Nasional akan dilanjutkan di Jakarta pada hari Sabtu, 24 Mei 2008 pukul 18.00 - 21.00 WIB di Istora Senayan - Gelora Bung Karno Jakarta, yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI.
Selain dihadiri oleh Presiden SBY, peringatan Waisak 2008 ini rencananya juga akan dihadiri oelh para bhikhu dan bhikshu dan bhikshuni dari sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Kamboja, Thailand, India, dsb.
Dalam pelaksanaannya nanti, peringatan Waisak yang tahun ini bertema "Perkokoh Kerukunan Bangsa, Tingkatkan Kepedulian Semua" ini akan lebih mengoptimalkan peran Candi Borobudur sebagai sarana utama untuk ritual bagi umat Budha, dari pada perayaan yang mengedepankan hura-hura semata.
"Hari Waisak tahun ini luar biasa karena bertepatan dengan Seabad Kebangkitan Nasional. Dalam penyelengaraannya nanti, panitia akan menjadikan Candi Borobudur murni sebagai sarana ritual, bukan hura-hura semata," kata Bhiksu Andhanavira Mahasthavira, Ketua Umum Panitia Perayaan Waisak Nasional 2552/2008 Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) dalam jumpa pers di Vihara Buddha Prabha, Yogyakarta (12/05).
Rangkaian kegiatan Waisak akan dimulai pada hari Sabtu, 18 Mei 2008 dengan mengambil air berkah Waisak dari mata air di Umbul Jumprit, Temanggung dan pada hari yang sama mengambil api alam abadi di Mrapen, Grobogan. Air dan api ini puja dipersembahkan di Candi Mendut sebagai tanda awal puja bhakti yang akan dipimpin oleh para bhikku, bhiksu dan bhiksuni dari jajaran Konferensi Agung Sangha Indonesia beserta para pandita dan umat.
Sedangkan untuk tanggal 19 Mei, akan dilangsungkan pembacaan parrita, mantra dan sutra secara terus menerus di Candi Mendut dan Borobudur hingga menjelang Waisak tiba.
pada tanggal 20 Mei dini hari, para bhikshu dan pandita beserta umat akan melakukan puja paradakshina mengelilingi Candi Borobudur. Tiap tiga langkah yang dibuat akan diikuti dengan satu kali berlutut kepada Triratna, yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha. Pada pukul 08.00 WIB, para bhikhu, bhiksu, bhiksuni, pandita, dan umat bersiap-siap di Candi Mendut menyambut sat Waisak dengan melakukan meditasu bersama seluruh umat Buddha pada pukul 09.11 WIB, yakni memperingati saat kelahiran, pencapaian penerangan sempurna dan wafatnya guru agung, Buddha.
Untuk menwujudkan tema Waisak tahun ini, "Perkokoh Kerukunan Bangsa, Tingkatkan Kepedulian Semua", panitia Waisak Nasional akan menggelar sejumlah acara seperti bhakti sosial, pengobatan grtis, penghijauan yang akan dipusatkan di Rembang, Kudus, Pati, Jepara, dan Magelang. Rencananya, kegiatan akan diselenggarakan pada 14 - 19 Mei 2008 dengan melibatkan lebih dari 9000 orang.
Peringatan Waisak Nasional 2008 akan dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Mei 2008 di Candi Borobudur dan Candi Mendut di Magelan, Jawa Tengah. Kemudian Perayaan Waisak Nasional akan dilanjutkan di Jakarta pada hari Sabtu, 24 Mei 2008 pukul 18.00 - 21.00 WIB di Istora Senayan - Gelora Bung Karno Jakarta, yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI.
Selain dihadiri oleh Presiden SBY, peringatan Waisak 2008 ini rencananya juga akan dihadiri oelh para bhikhu dan bhikshu dan bhikshuni dari sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Kamboja, Thailand, India, dsb.
Kirim Komentar