Lebih dari seratus lembaga dari sejumlah elemen masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Yogyakarta untuk Keberagaman, Senin siang (22/09) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta perihal penolakan mereka terhadap Rancangan Undang-undang Pornografi (RUUP).Sembari menunggu kehadiran GKR Hemas, puluhan orang yang merupakan gabungan dari sejumlah elemen melakukan orasi di depan kantor DPRD sambil meneriakkan penolakan mereka terhadap RUUP yang dinilai terlalu jauh mengatur kebebasan berkreativitas dan berekspresi warga negara.
"RUUP adalah bentuk kemunduran bangsa karena telah terlalu jauh mengatur kebebasan warga negara dalam beraktivitas dan berekspresi," teriak koordinator aksi, Emanuel Fatem di depan kantor DPRD DIY (22/09).
Menurut pengunjuk rasa, jika RUUP ini disahkan, berarti bangsa ini sama saja belum merdeka karena negara tidak lagi menghargai pikiran dan pendapat warga negaranya.
Puluhan spanduk nyentrik bertuliskan larangan dari RUUP terlihat dibawa oleh pengujuk rasa seperti "RUU Pornografi MELARANG: orang mlaku megal-megol, orang mandi di sungai, memakai lipstik di depan rumah, ibu-ibu menyusui di depan rumah, pentas dangdut 17-an, SPG bekerja, dll".
Kirim Komentar