Lekat dengan predikat Kota Budaya dan Kota Pendidikan,
Pemerintah Kota Yogyakarta selalu mendukung segala kegiatan
masyarakatnya khususnya yang berbasis budaya dan pendidikan, terlebih
yang mempunyai potensi pariwisata.
"Budaya Tionghoa tumbuh subur di Jogja. Untuk itu pemerintah mendukung dan mengapresiasi hal tersebut terlebih dapat meningkatkan pariwisata Jogja," kata Ketua Umum Pekan Budaya Tionghoa IV-2009, Tri Kirana Muslidatun di Aula BID Kota Yogyakarta, Kamis (22/01/09).
Menurut Istri Wakil Walikota Yogyakarta, peringatan Tahun Baru Imlek 2650 Kota Yogyakarta kali ini mengangkat tema "Ragam Budaya Rakyat". Nantinya, budaya lain selain Tionghoa juga akan ditampilkan dalam kegiatan yang dipusatkan di Kampung Pecinan Ketandan Yogyakarta ini.
"Kegiatan Pasar Rakyat ini tidak hanya menampilkan budaya Tionghoa saja, tapi juga budaya lain yang ada di Jogja, bahkan dari luar DIY, ujarnya.
Sementara itu Ketua Bidang Acara Pekan Budaya Tionghoa IV-2009, Sugiarto mengatakan sebelum pukul 17.00 WIB pada hari Kamis, jalan Ketandan hingga Suryatmajan akan ditutup untuk pembukaan acara. Menurutnya, kegiatan yang akan sedianya akan dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X ini akan diikuti oleh sekitar 50 stan dan puluhan partisipan lain.
Kegiatan yang akan berlangsung pada 5-9 Februari 2009 ini akan menampilkan sejumlah acara seperti panggung hiburan, bazar, karnaval, dan berbagai lomba dengan bahasa Mandarin. Tarian barongsai, pameran dan pertunjukan wayang poo tay hee hingga fashion show Budaya Tionghoa dalam Batik akan menjadi agenda dalam kegiatan ini.
Sejak perayaan Imlek diperbolehkan oleh pemerintah, setiap tahunnya masyarakat Tionghoa di Pecinan Ketandan Yogyakarta memperingatinya dengan meriah. Ketandan adalah salah satu kawasan Pecinan di Kota Jogja yang terletak di sekitar pusat kota yaitu Malioboro, tepatnya berada di sebelah utara Pasar Beringharjo.
"Budaya Tionghoa tumbuh subur di Jogja. Untuk itu pemerintah mendukung dan mengapresiasi hal tersebut terlebih dapat meningkatkan pariwisata Jogja," kata Ketua Umum Pekan Budaya Tionghoa IV-2009, Tri Kirana Muslidatun di Aula BID Kota Yogyakarta, Kamis (22/01/09).
Menurut Istri Wakil Walikota Yogyakarta, peringatan Tahun Baru Imlek 2650 Kota Yogyakarta kali ini mengangkat tema "Ragam Budaya Rakyat". Nantinya, budaya lain selain Tionghoa juga akan ditampilkan dalam kegiatan yang dipusatkan di Kampung Pecinan Ketandan Yogyakarta ini.
"Kegiatan Pasar Rakyat ini tidak hanya menampilkan budaya Tionghoa saja, tapi juga budaya lain yang ada di Jogja, bahkan dari luar DIY, ujarnya.
Sementara itu Ketua Bidang Acara Pekan Budaya Tionghoa IV-2009, Sugiarto mengatakan sebelum pukul 17.00 WIB pada hari Kamis, jalan Ketandan hingga Suryatmajan akan ditutup untuk pembukaan acara. Menurutnya, kegiatan yang akan sedianya akan dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X ini akan diikuti oleh sekitar 50 stan dan puluhan partisipan lain.
Kegiatan yang akan berlangsung pada 5-9 Februari 2009 ini akan menampilkan sejumlah acara seperti panggung hiburan, bazar, karnaval, dan berbagai lomba dengan bahasa Mandarin. Tarian barongsai, pameran dan pertunjukan wayang poo tay hee hingga fashion show Budaya Tionghoa dalam Batik akan menjadi agenda dalam kegiatan ini.
Sejak perayaan Imlek diperbolehkan oleh pemerintah, setiap tahunnya masyarakat Tionghoa di Pecinan Ketandan Yogyakarta memperingatinya dengan meriah. Ketandan adalah salah satu kawasan Pecinan di Kota Jogja yang terletak di sekitar pusat kota yaitu Malioboro, tepatnya berada di sebelah utara Pasar Beringharjo.
Kirim Komentar