
Hal tersebut disampaikan Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Komda Kota Yogyakarta, KRT. Praba Prayitno saat bertemu dengan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto di Balaikota Yogyakarta, Rabu (11/02/09).
"Pengenalan wayang kepada anak-anak tidak terlepas dari faktor bahasa asli terutama bahasa Jawa. Tidak dibiasakannya penggunaan bahasa Jawa dalam keluarga juga menjadi salah satu kendala dalam memahami dunia perwayangan," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota berharap agar seni pedalangan bisa menjadi bagian belajar mengajar di sekolah sebagai muatan lokal di setiap institusi pendidikan.
"Saya harapkan seni pedalangan dimasukan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan menjadi muatan lokal di Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)," ujarnya.
Lebih lanjut Walikota meminta PEPADI untuk membuat sebuah buku pengetahuan tentang wayang, tokoh dan karakternya, yang dapat dengan mudah dimengerti oleh anak-anak.
"Saya minta pengurus PEPADI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas terkait menerbitkan buku tentang wayang yang menceritakan secara singkat dan sederhana dengan bahasa anak tentang tokoh-tokoh wayang beserta karakternya masing-masing. Karena dari wayang banyak teladan yang bisa didapatkan," ungkapnya.
Selain itu, Walikota juga menginginkan para dalang memberikan kursus dalang sebagai bagian dari kegiatan ekstra kurikuler siswa di sekolah. Sehingga adanya koneksitas dengan muatan lokal dengan budaya lokal yang dimiliki.
Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto rencananya akan melantik pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Komda Kota Yogyakarta, Kamis malam (19/02) mendatang di rumah dinas Walikota Yogyakarta.
Dalam acara tersebut, akan digelar pentas wayang Purwa, wayang Goleg, dan wayang Kancil yang dilakukan oleh 15 dalang. Rencananya, pada kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta Herry Zudianto akan dimintai untuk mengisi acara limbuk-an.
Kirim Komentar