
Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Yogyakarta Herry Zudianto saat mengisi sesi limbukan di pentas wayang dalam rangka pelantikan pengurus PEPADI Komda Kota Yogyakarta di Rumah Dinas Walikota Yogyakarta, Kamis malam (19/02).
"Warna apapun dalam keseharian kita hanyalah simbol. Partai merupakan alat untuk menjaring yang terbaik. Jadi hendaknya gesekan antar partisipan jangan sampai terjadi. Merah Putih harus ada diatas segalanya," katanya disambut tepukan penonton.
Pada kesempatan tersebut, Herry menggunakan tembang dolanan anak-anak "Gundul-gundul Pacul" untuk mengingatkan calon wakil dan pemimpin yang akan datang. Hendaknya mereka tetap ingat dengan rakyat ketika nanti telah berhasil menjabat.
"Tembang dolanan Gundul-gundul Pacul, mengandung pesan moral agar eksekutif maupun legislatif hendaknya jangan gembelengan (tidak tanggung jawab) karena hanya karena mereka sedang nyunggi wakul (mengemban amanah). Jika gembelengan, wakul nglimpang segane dadi sak ratan yang artinya pemimpin yang tidak tanggung jawab dengan amanah rakyat hanya akan mengorbankan rakyatnya," pesannya.
Pada acara pelantikan tersebut, digelar pentas kolaborasi wayang kulit, wayang golek dan wayang kancil dengan menggunakan tiga kelir dengan cerita "Babad Alas Wana marto". Pentas ini menampilkan puluhan dalang termasuk dalang muda dan seorang dalang dari Inggris, Ki Matthew Cohen.
Kirim Komentar