![Ki Dalang Matthew Isaac Cohen Ki Dalang Matthew Isaac Cohen](/images/upload/matthew.jpg)
Berbekal beasiswa dari ISI Surakarta yang didapatkannya, ki dalang Matthew--nama panggungnya kini ketika mendalang--semakin tertarik kepada dunia pewayangan Indonesia. Tercatat, pria berusia 43 tahun ini tercatat memainkan wayang Jogja, Solo, Cirebon, dll.
Cohen mengaku, ketertarikannya menjadi dalang berawal dari cerita pewayangan yang mampu menghadirkan mitos yang ada sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai dalang, lanjutnya, seseorang benar-benar dituntut menjadi master yang tidak semua orang bisa melakoninya.
"Cerita pewayangan bisa mengisahkan kembali mitos yang telah terjadi ribuan tahun lalu. Selain itu untuk menjadi dalang, seseorang harus mampu menjadi narator sekaligus aktor dalam lakon pewayangan tersebut," jawabnya antusias, sesaat sebelum manggung di Rumah walikota Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Cohen, masalah utama dalam mendalang adalah pada gaya pewayangan yang berbeda pada tiap daerah di Indonesia. Di samping itu, Keprakan adalah salah satu teknik yang menurutnya paling sulit untuk dilakukan.
"Kesulitan utama dalam mendalang adalah pada gaya wayang yang berbeda di tiap-tiap daerah di Indonesia. Sementar itu teknik keprakan juga sulit" katanya.
Dengan berbekal kemampuannya dalam mendalang, Cohen yang kini masih tinggal di London, Inggris ini mengaku akan membantu melestarikan dan memopulerkan wayang di luar negeri khususnya di negerinya Inggris.
Di negerinya sana, Cohen telah beberapa kali manggung dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Menurutnya, tidak mungkin mendalang menggunakan bahasa Indonesia di sana, karena hanya akan ada beberapa orang saja yang mengerti.
Kirim Komentar