Gudeg.net—Memperingati Hari Wayang Dunia (HWD) yang jatuh pada tanggal 7 November 2019, Balai Budaya Minomartani bekerja sama dengan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar agenda “Mawayang 2019”, 7-8 November 2019 di Balai Budaya Minomartani.
Sebanyak 17 dalang dan 15 kelompok karawitan terlibat dalam rangkaian acara ini. Mawayang 2019 merupakan wujud komitmen Balai Budaya Minomartani dalam melestarikan budaya, khususnya wayang.
“Saya berharap dengan diadakannya Mawayang 2019 ini dapat memupuk rasa cinta masyarakat terhadap warisan leluhur kita,” tutur Ketua Panitia Mawayang 2019, Andhi Wisnu Wicaksono (7/11).
Pagelaran Mawayang 2019 ini dibuka oleh Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, Kamis (7/11). Ia menyampaikan bahwa upaya pelestarian budaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten dari usia dini. Ia berharap seluruh pihak dapat ikut berperan serta dalam pembinaan dalang cilik
“Wayang memiliki nilai-nilai luhur yang sarat akan hikmah dan pelajaran tentang ilmu kehidupan,” ungkap Muslimatun dalam pidato pembukaannya.
Menurutnya alur cerita dan karakter tokoh-tokohnya, merupakan cerminan kehidupan sehari-hari yang penuh makna. Maka, para generasi penerus bangsa harus dapat memahami makna yang terkandung dalam budaya wayang ini.
Dalam agenda ini kita akan menemukan antara lain Pameran Kayon karya ki Utoro Widayanto, Pergelaran Wayang, dan Seminar Internasional.
Hari pertama diisi dengan karawitan Kecubung Sakti dengan mengusung dua dalang cilik, yakni Ki Pandanalas Damar Wicaksono dan Ni Elisha.
Gelaran hari pertama diakhiri dengan penampilan kelompok wayang kancil dari negeri sakura, Magica Mamejika. Kelompok wayang ini merupakan kelompok asuhan Ananto Wicaksono.
Hari kedua diawali dengan seminar internasional dan lecture demo yang diinisiasi oleh Sekolah Vokasi UGM. Seminar ini menghadirkan pembicara dari Belanda, Singapura dan Jepang.
Sesi lalu dilanjutkan dengan pertunjukan Wayang Purwa, Wayang Orang dan Wayang Hip-Hop. Seluruh rangkaian Mawayang 2019 ini dialihbahasakan ke 3 bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab oleh civitas UGM.
Kirim Komentar