![Sapardi Djoko Damono Sapardi Djoko Damono](/images/upload/sapardi_djoko_damono.jpg)
Padahal lagu-lagu pop yang sehari-hari kita dengarkan itu, lirik dari lagu-lagu tersebut sesungguhnya juga perwujudan dari karya sastra berupa puisi, yang kemudian dinyanyikan oleh para penyanyi. Jadi sesungguhnya, sastra itu dekat dengan keseharian kita.
Itulah yang diungkapkan penyair Sapardi Djoko Damono, ketika ditanyakan mengenai bagaimana cara menumbuhkan cinta sastra pada diri seseorang, yang akhir-akhir ini dirasakan semakin luntur.
Ketika ditanyakan mengenai puisi-puisi jaman sekarang yang cenderung menggunakan kata-kata yang dirasakan vulgar, pria yang juga menjabat Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini, menjelaskan bahwasanya setiap angkatan memiliki gaya bahasanya sendiri-sendiri, sehingga gaya bahasa angkatan Chairil Anwar, tidak bisa disamakan dengan gaya bahasa angkatannya, dan juga tidak bisa disamakan dengan gaya bahasa angkatan masa kini.
Hal yang terpenting, imbuhnya, harus ada perubahan diantara angkatan satu dengan angkatan lain, karena dengan demikian tetap ada tradisi yang berbeda antara satu angkatan dengan angkatan yang lain, dan ini adalah hal yang baik, karena dengan demikian ada perkembangan antara satu angkatan dengan angkatan berikutnya.
Demikianlah kurang lebih yang dibicarakan dalam acara jumpa pers dengan Sapardi Djoko Damono di rumah makan Tiga Nyonya, Sabtu siang lalu (21/02). Acara ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian kegiatan yang akan dihadiri oleh pria kelahiran Solo 20 Maret 1940 ini.
Adapun acara yang akan dihadiri beliau setelah jumpa pers tersebut yaitu acara diskusi Sembari Minum Kopi mengenai Menulis Puisi Cinta di Cafe Momento pada hari yang sama, pukul 15:00 WIB.
Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Tim Kreatif Regol, Yayasan Umar Kayam, Kampunghalaman, Omah Opak, Cafe Momento, dan Memorabilia Book Lover.
Demikianlah kurang lebih yang dibicarakan dalam acara jumpa pers dengan Sapardi Djoko Damono di rumah makan Tiga Nyonya, Sabtu siang lalu (21/02). Acara ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian kegiatan yang akan dihadiri oleh pria kelahiran Solo 20 Maret 1940 ini.
Adapun acara yang akan dihadiri beliau setelah jumpa pers tersebut yaitu acara diskusi Sembari Minum Kopi mengenai Menulis Puisi Cinta di Cafe Momento pada hari yang sama, pukul 15:00 WIB.
Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Tim Kreatif Regol, Yayasan Umar Kayam, Kampunghalaman, Omah Opak, Cafe Momento, dan Memorabilia Book Lover.
Kirim Komentar